Koran Mandala – Kebijakan Gubernur Jawa Barat yang menempatkan siswa bermasalah ke dalam barak militer menuai polemik.

Namun, dukungan datang dari anggota DPRD Kota Bandung, Muhamad Syahlevi Erwin Apandi. Politisi muda dari Fraksi PKB ini menilai langkah tersebut sebagai upaya strategis untuk membentuk karakter generasi muda yang lebih disiplin dan berintegritas.

Menurut Syahlevi, anak-anak yang dikirim ke barak umumnya memiliki riwayat kenakalan remaja seperti terlibat tawuran atau sulit diatur di lingkungan sekolah.

Sang Kapten Beberkan Resep Persib Bandung Bisa Kembali Menjadi Juara

Ia meyakini bahwa pola pelatihan di barak militer, yang menekankan pada kedisiplinan, ketegasan, dan tanggung jawab, bisa menjadi jalan keluar dari persoalan tersebut.

“Ini langkah bagus dari Pak Gubernur. Anak-anak seperti itu perlu dilatih mentalnya. Kalau terus dibiarkan tanpa pendekatan yang tegas, mereka akan semakin jauh dari nilai-nilai moral dan adab. Saya optimis, lewat pendekatan barak ini, mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Syahlevi saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Selasa (6/5/2025).

Meski banyak pihak menentang kebijakan tersebut dengan alasan pendekatan militeristik tak cocok untuk pendidikan, bahkan ada yang menyebut program itu hanya menghabiskan anggaran, Syahlevi justru menilai sebaliknya.

Menurutnya, pembentukan akhlak dan karakter tidak bisa hanya mengandalkan metode pendidikan konvensional.

“Kadang kita terlalu fokus pada angka-angka akademik, padahal masalah terbesar anak muda hari ini adalah moral dan mental. Melalui rutinitas seperti bangun pagi, hidup teratur, disiplin, dan kerja sama dalam lingkungan yang tertata seperti di barak, saya kira karakter mereka bisa terbentuk. Bukan tidak mungkin, dari situ juga tumbuh cita-cita untuk masuk TNI atau institusi lainnya yang menjunjung tinggi nilai disiplin,” tuturnya.

Syahlevi menegaskan, pembinaan semacam ini tidak hanya penting untuk mencegah kenakalan remaja, tetapi juga sebagai bentuk investasi sosial jangka panjang.

“Ini bukan soal keras atau lunak, ini soal arah. Kita ingin anak-anak muda Bandung punya masa depan yang lebih baik. Dan semua itu dimulai dari pembentukan mental dan integritas sejak dini,” tegasnya.

Leave A Reply

Exit mobile version