Koran Mandala – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025, Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Padaringan sebagai langkah konkret dalam upaya pengendalian inflasi serta menjamin keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat. Kegiatan berlangsung di Desa Sukasari, Kecamatan Mandirancan, Selasa, 20 Mei 2025.
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Bupati Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar bersama jajaran dinas terkait. Sehari sebelumnya, Wakil Bupati Tuti Andriani bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Wahyu Hidayah juga meninjau kegiatan serupa di Desa Wano, Kecamatan Japara.
Gerakan Pangan Murah Digelar di Arcamanik, Warga Bandung Antusias Serbu Harga Terjangkau
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah menjelaskan, GPM Padaringan merupakan kolaborasi antara Pemda Kuningan, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, petani lokal, distributor, serta pelaku usaha pangan. Bahan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging, telur, cabai, dan bawang disediakan dengan harga terjangkau guna membantu masyarakat.
“Program ini menyasar 10 desa dan menjadi bagian dari strategi menstabilkan harga sekaligus mengendalikan inflasi di Kuningan,” jelas Wahyu.
Dalam sambutannya, Bupati Dian Rachmat menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam menjamin hak dasar rakyat, terutama pangan.
“Pangan bukan sekadar komoditas ekonomi, tetapi hak dasar rakyat. Ketika harga naik, kecemasan masyarakat meningkat. Di sinilah negara harus hadir sebagai pelindung,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Jawa Barat per Desember 2024 mencapai 1,64 persen. Tanpa intervensi pemerintah, angka ini berpotensi naik. Karena itu, GPM Padaringan dipandang sebagai langkah holistik untuk menyatukan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan dalam satu sistem yang saling terhubung.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Tuti Andriani menyampaikan bahwa Padaringan bukan sekadar program simbolik, melainkan bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.
“Kami hadir bukan dengan janji, tetapi dengan tindakan konkret. Ini adalah bentuk solusi langsung atas keresahan masyarakat soal harga pangan,” tutur Amih Tuti, sapaan akrabnya.
Ia juga mengapresiasi peran petani, distributor, dan ASN yang bahu-membahu menyukseskan program ini. “Kita ingin memastikan tidak ada keluarga yang resah menghadapi harga pangan yang terus melambung,” pungkasnya.