Menurutnya, berbagai program inovatif telah digulirkan untuk mendukung kehidupan lansia di Kota Bandung. Di antaranya:

  1. Layanan kesehatan terintegrasi di puskesmas dan rumah sakit.

  2. Ruang publik ramah lansia, termasuk taman dan jalur pedestrian aman.

  3. Sekolah lansia, sebagai wadah pelatihan keterampilan dan pendidikan non-formal.

  4. Duta lansia, yang berperan aktif menggerakkan komunitas lansia.

  5. Program “Nyaah ka Indung”, gerakan empati ASN terhadap lansia dan perempuan melalui konsep “indung asuh”, untuk dukungan personal pada aspek kesehatan dan gizi.

“Terima kasih kepada para duta, pendamping, fasilitator, dan mitra strategis seperti Sekolah Lansia IRL, organisasi masyarakat, serta akademisi,” ucap Erwin.

Ia menambahkan, terwujudnya kota ramah lansia hanya bisa dicapai dengan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan.

“Kota Bandung sudah memulainya. Harapannya, inisiatif ini dimanfaatkan secara optimal oleh para lansia,” ujar Erwin.

Kolaborasi Internasional

Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula perwakilan dari Universiti Sains Malaysia. Kehadiran mereka menjadi penanda dimulainya kerja sama internasional untuk pengembangan program lansia berbasis nilai-nilai lokal dan pendekatan ilmiah yang berkelanjutan.

1 2
Leave A Reply

Exit mobile version