Koran Mandala -Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau langsung proses pendidikan karakter yang dijalani oleh sejumlah pelajar di Barak Militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). Kunjungan tersebut dilakukan bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam kunjungannya, Meutya Hafid menyatakan dukungannya terhadap program pendidikan karakter berbasis kedisiplinan ini, terutama di tengah maraknya kecanduan gawai dan game di kalangan pelajar.
“Saya mendukung program ini, terutama dalam menghadapi tantangan era digital. Banyak dari anak-anak ini yang kecanduan gawai, game, dan kehilangan konsentrasi di ruang digital. Ini menjadi perhatian kami,” ujar Meutya.
Tak Ada Yang Meragukan Kualitasnya Berkat Dua Gelar Untuk Persib, Bojan : Hanya Beruntung
Menurut Meutya, jika pendekatan pendidikan karakter seperti ini terbukti efektif, bukan tidak mungkin program tersebut dapat dijadikan model nasional.
Meski sempat menuai polemik, pemerintah pusat memastikan tetap melakukan pemantauan ketat terhadap pelaksanaannya. “Kami menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian seperti Kemendikbudristek, Kemenag, dan Kemendagri dalam kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan pelajar,” tambahnya.
Pemindahan Lokasi Pendidikan
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa masa pelatihan pelajar di barak militer diperpanjang dari semula 14 hari menjadi 18 hari. Namun, lokasi kegiatan akan dipindahkan ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwakarta yang sedang dalam tahap penyempurnaan.
“Gedung SKB masih disiapkan. Setelah rampung, anak-anak akan pindah ke sana dan melanjutkan kegiatan belajar seperti biasa, namun tetap dalam pengawasan kedisiplinan,” jelas Dedi, yang akrab disapa KDM.
Ia menambahkan, lima personel militer akan dilibatkan sebagai pelatih yang mendampingi guru selama proses pembelajaran. “Hari Minggu (18/5), para pelajar dijadwalkan pindah ke mes di SKB. Selain kegiatan akademik, mereka juga akan difasilitasi untuk kegiatan olahraga seperti sepak bola dan bulu tangkis sesuai minat dan bakat,” ujar KDM.
Sebanyak 39 pelajar tercatat mengikuti program ini sebagai bagian dari upaya pembinaan karakter di tengah berbagai tantangan sosial dan digital yang dihadapi generasi muda saat ini.