Koran Mandala – Ketika langit dini hari masih diguyur gerimis tipis, sebuah sedan berwarna ungu violet menghantam tembok warung kelapa muda di Kampung Warung, Desa Banyuresmi, Garut. Kendaraan itu akhirnya terperosok ke parit saluran air, meninggalkan jejak kerusakan dan dua orang penumpang yang terluka.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB pada Minggu, 18 Mei 2025 itu bukan sekadar kecelakaan lalu lintas tunggal. Bagi warga dan wartawan yang sering memantau kondisi lalu lintas di wilayah tersebut, ini adalah potret berulang dari ancaman nyata yang hadir tiap kali hujan mengguyur jalanan menurun dan menikung seperti di Jalan H Hasan Arif.
Kapolsek Banyuresmi AKP Usep Heryaman membenarkan kejadian itu. Ia menyebutkan, kendaraan Timor bernomor polisi F-1143-OX tersebut diduga kehilangan kendali karena medan jalan dan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. “Dua orang mengalami luka ringan, namun identitasnya belum bisa kami pastikan,” ujarnya.
Petugas dari Polsek Banyuresmi langsung turun ke lokasi, mengamankan barang bukti, dan mengumpulkan keterangan dari para saksi. Salah satu temuan penting adalah bahwa para korban diduga berasal dari Perumahan Hijra Sukamukti, yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi kejadian.
Namun bagi para jurnalis lokal yang kerap melintasi ruas jalan ini, pertanyaan yang muncul justru lebih dalam. Mengapa tidak ada tanda peringatan yang cukup mencolok di tikungan tersebut? Mengapa tidak ada upaya antisipatif seperti marka jalan reflektif atau pembatas kecepatan?
“Sudah sering kejadian serupa terjadi di jalur ini. Tapi perhatian terhadap keselamatan jalan nyaris tak ada,” ujar salah satu wartawan lokal yang datang meliput. “Kecelakaan seperti ini seolah menjadi berita musiman setiap kali hujan turun.”
Cuaca memang berperan dalam insiden, tapi sorotan media seharusnya bisa jadi alat koreksi publik—bukan sekadar mencatat data kejadian. Sebab di balik berita tentang korban luka dan kerugian material, ada kegelisahan mendalam tentang minimnya kesadaran keselamatan di infrastruktur jalan daerah.
Saat berita ini ditulis, polisi masih mencari identitas pasti pengemudi dan menyelidiki penyebab utama kecelakaan. Namun bagi warga Banyuresmi dan para pewarta yang memahami risiko jalan itu, sudah saatnya peringatan tidak hanya datang setelah korban berjatuhan.