KORANMANDALA.COM– Harga ayam dan telur menjelang bulan suci Ramadan merangkak naik, seiring dengan kenaikan harga beras saat ini sudah di atas Rp 17.500/per-kilogram.
Harga ayam di pasar tradisiomal Kuningan, misalnya kini mencapai Rp 38.000 sampai Rp 40.000/peekilogram dan harga telur saat ini Rp 30.000/perkilogram.
Untuk mengantisifadi jelaskan harga ayam dan telur tersebut, pihak Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Kuningan, menggelar pangan asal hewan murah di acara Car Free Day, depan pusat pertokoan Jalan Siliwangi, Minggu, 3 Maret 2024.
Penjualan Ayam dan telur ayam murah itu atas kerja bareng salah satu Perusahaan Daging dan telur ayam
Sedikitnya 50 paket daging ayam dan telur ayam ludes terjual dalam waktu 60 menit. Satu paket daging ayam 1 kilogram dijual dengan harga Rp33.000 dan 1 paket telur ayam 1 kilogram Rp28.500, lebih murah selisih Rp5.000 dibandingkan dengan harga daging dan telur ayam yang dijual di pasar.
Kepala Diskanak Kuningan, Wawan Setiawan disela CFD mengatakan, gelar pangan asal hewan murah dalam upaya turut meringankan beban masyarakat terkait dengan tingginya harga daging dan telur ayam di pasar, terutama menjelang Ramadhan 2024.
Wawan mengatakan, seperti di daerah lain harga daging dan telur ayam di Kabupaten Kuningan terus merangkak naik. Harga daging ayam di pasar tradisional Kabupaten Kuningan kini Rp38.000 per kilogram dan harga telur ayam sempat Rp 33.000 per kilogram.
Senentara itu, terlihat antrian warga membeli daging dan telur ayam, di acara Car Free Day, sekitar pusat pertokoan Jalan Siliwangi, Minggu, 03 Maret 2024.
Wawan Setiawan menjelaskan, Harga daging dan telur ayam naik, Terlebih menjelang bulan Ramadhan.
“Oleh karena itu kami menggelar pangan asal hewan murah,“ kata Wawan.
Dikatakan, gelar pangan asal hewan murah ini digelar pertama kali di Kabupaten Kuningan tahun ini.
Tujuannya untuk mengurangi beban masyarakat, terkait dengan tingginya harga daging dan telur ayam di pasar.
Diskanak Kabupaten Kuningan, kata dia, membangun kolaborasi dengan pihak perusahaan daging dan telur ayam, bukan anggaran pemerintah.
Melalui kolaborasi, diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, menstabilkan harga daging dan telur ayam di pasar.
Menurut dia, dalam gelar pangan asal hewan tersebut, pihaknya membatasi stok daging dan telur ayam yang dijual yakni hanya 50 paket, lantaran waktu untuk menggelar kegiatan terbatas mulai pukul 7.00-9.00 WIB.
Ke depan mungkin stok daging dan telur ayam akan ditambah.
“Ini pertama kali digelar, jadi kami masih melihat respons masyarakat. Ternyata, dalam waktu satu jam stok paket yang tersedia sudah habis terjual,” kata Wawan.
Selain menyediakan stok daging dan telur ayam, kata Wawan, pihaknya juga menyediakan produk dendeng ikan hasil olahan UKM perikanan, mengenalkan kelinci hias dari Komunitas Kelinci Kabupaten Kuningan.
“Di acara gelar pangan asal hewan ini, kami pun memberikan susu gratis dalam kemasan botol dan es susu khususnya kepada warga yang membeli daging dan telur ayam,” pungkas Wawan Setiawan. (wawan jr)***