Koran Mandala – Pemerintah Kabupaten Karawang terus mendorong inovasi pertanian melalui peluncuran Program Gema Petani, sebagai bagian dari Program Sehati atau Seratus Hari Kerja Bupati. Program ini resmi diluncurkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang di kantor dinas tersebut pada Senin, 22 April 2025.
Gema Petani dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui berbagai gerakan terintegrasi. Kepala DPKP Karawang, Rohman, menjelaskan bahwa program ini mencakup lima inisiatif utama: Gema Petuah, Gema Simponi, Gema Basmikus, peluncuran alat Kincir Air dan Traktor Perahu, serta pendirian Kios Pangan.
Gema Petuah berfokus pada pemulihan kesuburan tanah melalui pengukuran pH dan edukasi agar petani tidak membakar jerami, melainkan memanfaatkannya sebagai pupuk alami. Sedangkan Gema Simponi menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan pendekatan vaksinasi, disinfeksi, dan pelaporan dini.
Untuk mengatasi hama tikus yang meresahkan petani, Gema Basmikus digerakkan sebagai upaya masif pemberantasan sarang tikus di lahan pertanian.
“Inovasi lainnya adalah pengoperasian Kincir Air dan Traktor Perahu, solusi mekanisasi pertanian untuk daerah rawan banjir. Ini memudahkan petani mengolah lahan dalam kondisi sulit,” ujar Rohman.
Dalam mendukung distribusi dan akses pangan, DPKP juga memperkenalkan Kios Pangan sebagai sarana penyediaan dan penyaluran bahan pokok bagi masyarakat. Langkah ini sekaligus bertujuan menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di Karawang.
Dengan program ini, DPKP Karawang berharap dapat mewujudkan sektor pertanian yang lebih modern, adaptif, dan berkelanjutan. “Kami yakin, Gema Petani akan membawa perubahan positif bagi petani dan masyarakat luas,” tegas Rohman