Koran Mandala – Warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, semakin jenuh menghadapi banjir yang terus berulang setiap musim hujan. Mereka mengaku tidak lagi mengharapkan bantuan sosial atau janji pejabat, melainkan solusi konkret agar tidak terus menjadi korban banjir tahunan.

Salah satu warga terdampak, Nanih, menyatakan kelelahan menghadapi kondisi yang tak kunjung membaik.

“Capek tahu, dari tahun ke tahun terus kebanjiran. Yang kami butuhkan itu tindakan nyata, bukan janji-janji saja,” keluh Nanih, Senin 19 Mei 2025.

Warga Karawang Terancam Longsor Sungai Kalikalapa, Puluhan Rumah Lenyap Sudah

Nanih mengungkapkan, saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau lokasi banjir beberapa bulan lalu, sempat berjanji akan membangun rumah dua lantai atau rumah panggung sebagai solusi. Namun hingga kini, janji tersebut belum terealisasi.

“Dulu katanya mau dibikinin rumah dua tingkat supaya aman dari banjir, tapi sampai sekarang enggak ada kelanjutannya. Sekarang rumah saya terendam lagi,” ujarnya kesal.

Ia pun meminta agar pemerintah lebih serius menangani banjir di Karangligar, bukan hanya fokus pada daerah yang tidak terdampak.

“Kami seperti dianaktirikan. Yang tidak kebanjiran malah yang sering dibantu. Sementara kami kebanjiran terus dibiarkan begitu saja,” tegasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat, sebanyak 360 rumah di Dusun Pangasinan dan Dusun Kampek, Desa Karangligar, terendam banjir. Jumlah warga terdampak mencapai 1.392 jiwa dari 473 kepala keluarga.

“Kami sudah menurunkan personel untuk penanganan dan mendistribusikan logistik bagi korban banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Karawang, Mahpudin.

Warga berharap, tahun ini menjadi tahun terakhir mereka harus menghadapi banjir tanpa kepastian solusi dari pemerintah.

Kontributor

Leave A Reply

Exit mobile version