Koran Mandala -Pergerakan tanah disertai longsor terjadi di Dusun Sukaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Minggu 4 Mei 2025 sekitar pukul 04.00 WIB. Bencana ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu sore hingga subuh.

Akibat longsor tersebut, akses jalan penghubung antara Desa Cisalak dan Dusun Marasa terputus total. Sebanyak 13 rumah terdampak, memaksa 20 kepala keluarga atau sekitar 100 jiwa mengungsi ke GOR Desa Cisalak untuk sementara waktu.

Ketua RT Dusun Sukaasih, Itang, membenarkan bahwa pergerakan tanah mulai terasa sejak pukul 00.00 WIB dan puncaknya terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Meskipun tidak ada rumah warga yang tertimpa langsung, evakuasi tetap dilakukan demi keselamatan.

Cuaca Ekstrem di Cianjur dan Sumedang, BMKG Peringatkan Potensi Longsor

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi jalan benar-benar putus, dan warga berharap akses segera diperbaiki agar bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ungkap Itang.

Hingga saat ini, Pemkab Sumedang terus memantau kondisi tanah di lokasi dan memperbarui informasi cuaca dari BMKG sebagai langkah antisipatif terhadap potensi bencana susulan.

Kondisi ini memicu keprihatinan pemerintah daerah. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir langsung meninjau lokasi bersama Sekretaris Daerah Tuti Ruswati, Kepala Dinas Sosial Dikdik Sadikin, dan Kepala Pelaksana BPBD Atang Sutarno.

“Hujan deras sejak sore hingga subuh menyebabkan tanah di pinggir jalan Cisalak-Marasa longsor dan amblas. Ternyata di bawahnya ada aliran air, menandakan adanya urat air yang perlu dikaji lebih dalam. Kami sudah minta Badan Geologi untuk meneliti kontur tanah agar penanganan bisa tepat,” kata Dony di lokasi kejadian.

Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya langsung bergerak cepat melakukan penanganan awal. Wilayah longsoran saat ini telah dilokalisir dan dinyatakan tidak aman untuk aktivitas warga.

“Keselamatan jiwa adalah prioritas. Warga yang tinggal di sekitar titik longsor langsung kami evakuasi. Permukiman di atas area longsor juga kami minta kosongkan, terutama saat hujan turun kembali,” tegas Dony.

Sebagai langkah darurat, Pemda menyalurkan bantuan logistik berupa 500 kilogram beras dan mendirikan dapur umum. Bantuan makanan siap saji juga disediakan dengan dukungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Baznas, dan pihak terkait lainnya.

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version