Koran Mandala -Imas tak pernah menyangka, kehadirannya di Lapangan Upacara Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Sabtu 3 2025, akan mengubah hidupnya. Di tengah ribuan warga yang mengikuti kegiatan Sumedang Sehat 2025, namanya mendadak disebut panitia sebagai salah satu pemenang doorprize tiket umroh.
Tangis haru tak terbendung. Warga Dusun Cibitung RT 03 RW 03 Desa Padasuka itu berdiri dengan tubuh gemetar, matanya berkaca-kaca. “Saya benar-benar tidak percaya. Ini mimpi saya sejak lama. Dan sekarang Allah SWT benar-benar menjawabnya,” ujar Imas dengan suara bergetar.
Kegiatan Sumedang Sehat 2025 menjadi lebih dari sekadar kampanye kesehatan. Di momen spesial peringatan Hari Jadi ke-447 Kabupaten Sumedang itu, kebahagiaan warga memuncak ketika enam tiket umroh dibagikan sebagai bentuk apresiasi dari para tokoh nasional.
Resmi jadi Mualaf Celine Evangelista Jalani Perdana Ibadah Umroh
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal dan Anggota DPR RI Farah Puteri Nahlia turut hadir dan menjadi sosok di balik pengundian tiket umroh tersebut. Didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati M Fajar Aldila, mereka secara langsung mengundi kupon yang membawa Imas dan lima lainnya menuju Tanah Suci.
Bagi Farah, hadiah ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap program Sumedang Sehat sekaligus wujud kedekatan dengan masyarakat. “Ini partisipasi kami untuk terus mendukung program pemerintah daerah. Semoga bisa memberi manfaat yang besar,” ujarnya.
Cucun menambahkan, kebahagiaan masyarakat adalah ukuran keberhasilan sebuah pemerintahan. “Semakin banyak warga yang bahagia dan berpartisipasi aktif, maka semakin kuat fondasi kesejahteraan yang kita bangun bersama,” katanya dalam sambutannya.
Bagi Imas, keberkahan ini tak lepas dari kerja keras panitia dan para sponsor. Ia mengaku baru kali ini merasakan kebahagiaan yang begitu mendalam dari sebuah kegiatan di kampung halamannya. “Ini bukan hanya soal hadiah, tapi soal bagaimana Allah membuka jalan dari arah yang tak disangka,” ucapnya pelan.
Di tengah euforia perayaan Hari Jadi Sumedang, kisah Imas menjadi pengingat bahwa kebaikan yang sederhana pun bisa menjelma keajaiban. Kadang, doa yang dipanjatkan dalam diam, dikabulkan lewat momen yang tak terduga.