Koran MandalaMikel Arteta masih belum mampu mempersembahkan sebiji trofi untuk Arsenal dalam lima musim beruntun

Sejak ditunjuk sebagai manajer Arsenal pada Desember 2019, Mikel Arteta telah membawa perubahan signifikan dalam struktur tim.

Dengan investasi besar, termasuk perekrutan pemain seperti Declan Rice dan Kai Havertz, ekspektasi terhadap Arsenal meningkat tajam.

Mees Hilgers Jadi Komoditas Panas: Estimasi Transfer Capai Rp199 Miliar

Namun, kenyataannya, The Gunners belum mampu mengakhiri puasa trofi utama selama lima musim berturut-turut.

Sebaliknya, Erik ten Hag, yang mengambil alih Manchester United pada April 2022, berhasil meraih dua trofi utama dalam dua musim pertamanya, yakni Piala Liga Inggris 2022/23 dan Piala FA 2023/24.

Pencapaian ini menunjukkan efektivitas pendekatan Ten Hag dalam membangun tim yang kompetitif dalam waktu singkat.

Perbandingan ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas strategi Arteta di Arsenal.

Meskipun ada peningkatan dalam performa tim, seperti finis sebagai runner-up Liga Premier, kurangnya trofi menimbulkan tekanan dari para penggemar dan media.

Sementara itu, Ten Hag menghadapi tantangan besar di Manchester United, termasuk ekspektasi tinggi dan tekanan media.

Namun, kemampuannya untuk segera memberikan hasil positif menunjukkan pendekatan yang mungkin lebih efektif dalam konteks sepak bola modern.

Dalam dunia sepak bola yang kompetitif, hasil di lapangan menjadi tolok ukur utama kesuksesan seorang manajer.

Perbandingan antara Arteta dan Ten Hag menyoroti pentingnya strategi yang efektif dan kemampuan untuk segera memberikan hasil positif.*

Leave A Reply

Exit mobile version