Koran Mandala -Umat Buddha di seluruh Indonesia memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE pada hari ini, Senin, 12 Mei 2025, yang ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.
Peringatan agung ini menjadi momen refleksi mendalam atas Tri Suci Waisak, merayakan tiga peristiwa suci dalam kehidupan Sang Buddha Gautama: kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, pencapaian pencerahan sempurna menjadi Buddha, dan parinibbana (wafatnya) Sang Buddha.
Tahun ini, perayaan Waisak mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia.” Tema ini mengajak seluruh umat untuk mengamalkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari, berkontribusi pada terciptanya kedamaian, baik di tingkat individu maupun global.
Pesona Garut Pikat Pelancong Libur Waisak: Kawah Papandayan Juara
Sejarah mencatat, Hari Waisak mulai dirayakan secara formal pada abad ke-20. Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950 secara resmi menetapkan Hari Waisak sebagai hari raya umat Buddha sedunia.
Penetapan ini kemudian diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), semakin mengukuhkan signifikansi Waisak dalam skala internasional. Di Indonesia sendiri, Waisak telah menjadi bagian dari hari besar keagamaan dan dirayakan secara luas.
Puncak perayaan Waisak 2025 akan dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Detik-detik Waisak diperkirakan jatuh pada pukul 23.55.29 WIB. Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru akan berkumpul untuk mengikuti berbagai ritual keagamaan, meditasi, dan mendengarkan pesan-pesan Dhamma.
Selain di Borobudur, berbagai vihara dan pusat kegiatan Buddhis di seluruh Indonesia juga menggelar acara perayaan, termasuk puja bakti, prosesi, dan kegiatan sosial.
Peringatan Hari Waisak menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai luhur ajaran Buddha, seperti kasih sayang (metta), welas asih (karuna), kegembiraan simpatik (mudita), dan keseimbangan batin (upekkha). Diharapkan, perayaan ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mendorong terciptanya masyarakat yang lebih damai dan bijaksana.