Close Menu
    Minggu, 11 Mei 2025 3:11
    YouTube Instagram TikTok Facebook
    Koran MandalaKoran Mandala
    • Home
    • Jabar Istimewa
    • Peristiwa
      • Daerah
      • Opini
      • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
      • Video
    • Politik
      • Majalah Digital
    • Ekonomi
      • Bank BJB
      • PLN
    • Edukasi
    • Hukum
    • Hiburan
    • Tekno
    • Sport
    Koran MandalaKoran Mandala
    Home»Opini

    Quovadis IPTEK dan Inovasi Indonesia? Menelisik Arah Kebijakan di Tengah Dinamika Politik Rezim

    Sabtu, 15 Mar 2025 19:21 WIB
    Facebook Twitter WhatsApp Tumblr Pinterest Copy Link
    Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
    Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

    Kekhawatiran ini menunjukkan pentingnya konsistensi dan kesinambungan kebijakan di sektor riset dan inovasi agar tidak mengganggu ekosistem riset yang telah dibangun serta memastikan kemajuan jangka panjang.

    Apakah alokasi anggaran untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi masih dianggap sebagai beban bagi negara, bukan sebagai investasi jangka panjang? Jika benar demikian, ini adalah ancaman institutional trap, di mana kebijakan lebih berorientasi pada jangka pendek dan pragmatisme politik dibanding strategi jangka panjang. Pilihan arah kebijakan yang cenderung populis berkontribusi pada pengabaian ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi karena dampaknya tidak selalu langsung terasa dalam satu periode kepemimpinan.

    Sebaliknya, penelitian (Ortega et al., 2022) menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan dan Research and Development (R&D) sangat penting untuk mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas, yang merupakan inti daya saing nasional. Negara-negara yang lebih memprioritaskan pendidikan dan R&D menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan inovasi, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    Dalam sektor pembangunan, model pertumbuhan ekonomi Romer menegaskan bahwa pengembangan R&D mampu mendongkrak pembangunan negara. Inovasi dan peningkatan teknologi yang dihasilkan melalui investasi dalam R&D dapat menopang pertumbuhan ekonomi (Jones, 1995).

    Indonesia juga menghadapi risiko fenomena Dutch Disease, seperti yang dialami Belanda ketika ketergantungan terhadap sumber daya alam menghambat pengembangan sektor lainnya. Indonesia kini dihadapkan pada pilihan: apakah akan terus bergantung pada eksploitasi sumber daya alam atau memperkuat IPTEK dan inovasi sebagai penopang utama pembangunan?

    Membangun Ekosistem Kebijakan Berkelanjutan untuk IPTEK dan Inovasi Nasional

    Konsistensi dalam kebijakan IPTEK dan inovasi sangat diperlukan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Jika pola eksploitasi terus dipertahankan, Indonesia berisiko mengalami Dutch Disease dalam versi modern, di mana ketergantungan pada sumber daya alam menghambat diversifikasi ekonomi dan pertumbuhan sektor berbasis inovasi.

    Malaysia, misalnya, menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dalam Indeks Inovasi Global (GII) 2024 dengan skor 40,5, berkat investasi berkelanjutan dalam riset, infrastruktur teknologi, serta kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Sebaliknya, Indonesia dengan skor 30,6 masih tertinggal dibandingkan Filipina (31,1) dan Malaysia (40,5), yang menunjukkan perlunya peningkatan investasi dalam R&D serta insentif bagi industri berbasis teknologi (Faiza et al., 2024).

    Vietnam juga menjadi contoh bagaimana strategi inovasi berbasis investasi dan kemitraan teknologi dapat mempercepat pertumbuhan sektor industri berbasis pengetahuan. Keputusan Nvidia tahun 2024 untuk berinvestasi dalam kecerdasan buatan dan teknologi lainnya di Vietnam menunjukkan bahwa negara yang berhasil membangun ekosistem inovasi yang kondusif akan lebih menarik bagi investor global (Cholandha, 2024).

    Bagi Indonesia, memperkuat komitmen politik dan kebijakan berbasis riset menjadi langkah krusial dalam mendorong pertumbuhan inovasi yang berkelanjutan serta meningkatkan daya saing nasional di tingkat regional maupun global.

    Langkah Strategis

    Perkembangan IPTEK dan inovasi harus menjadi perhatian bersama, bukan sekadar wacana teknokratis atau implementasi parsial. Fokus terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi harus diintegrasikan ke dalam platform politik nasional. Untuk memastikan IPTEK dan inovasi menjadi elemen fundamental dalam pembangunan nasional, dibutuhkan komitmen politik yang kuat. Political will dan kebijakan yang jelas harus menjadikan IPTEK sebagai instrumen utama dalam menghadapi persaingan global.

    Selain itu, pola kebijakan politik hendaknya tidak hanya mengandalkan eksploitasi sumber daya alam tanpa upaya serius untuk menciptakan nilai tambah melalui inovasi dan industri berbasis pengetahuan. Akademisi juga memiliki peran krusial dalam membangun tradisi akademik yang kritis, mengidentifikasi ketimpangan kebijakan, serta mendorong evidence-based policy.

    Dengan demikian, sinergi antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem kebijakan IPTEK yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Indonesia harus mampu membuktikan bahwa investasi dalam IPTEK dan inovasi bukanlah beban, melainkan fondasi utama untuk pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan.

     

    1 2
    Quovadis
    Tim Mandala
    • Facebook
    • X (Twitter)
    • Instagram

    Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

    BERITA LAINNYA

    Gubernur Jawa Barat, Dedi MulyadiBerpakaian Serba Putih

    Gubernur Konten

    Direktur Strategic Partnership & International Office Tel-U, Lia Yuldinawati, S.T., M.M., Ph.D

    Lia Yuldinawati: Inspirasi Perempuan Indonesia di Panggung Teknologi Asia

    Gibran Rakabuming Raka

    Mas Gibran, Riwayatmu Ini…

    Rd. Ayu Lasminingrat

    Rd. Ayu Lasminingrat, Perintis Pendidikan Perempuan yang Layak Jadi Pahlawan Nasional

    Ilustrasi Seorang Hakim

    Hakim Itu Juga Manusia

    Ilustrasi Isteri Solehah

    Rahasia Kejayaan Suatu Bangsa adalah Istri Solehah

    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERBARU

    AA Abdul Rozak Dorong Penambahan Insinerator, PKB Desak DLHK Gerak Cepat Tangani Sampah Bandung

    Morning Walk for Humanity Tutup Peringatan Hardiknas 2025 di Kuningan

    Menjadi Sasaran Kemarahan Pemain Persib Karena Tacklenya, Murilo Mendes Minta Maaf

    Ratusan Pelajar Kota Bandung Bersaing di Kejuaraan Sepak Takraw Kadet-Junior 2025

    Login Sekarang! 16 Akun FF Sultan Gratis Masih Aktif untuk Hari Ini 10 Mei 2025

    Telkom University Kukuhkan 1.498 Lulusan dalam Wisuda Periode II 2024 – 2025

    Erwin Ajak RT dan RW Wujudkan Bandung Utama

    Sempat Alami Benturan Kepala Cukup Telak, Marc Klok Ungkap Hal Ini

    Pegawai Ekspedisi Resah, Oknum Diduga Anggota Ormas Kerap Minta Jatah Karung

    Masih Valid! 20 Kode Redeem FF Gratis yang Masih Aktif untuk Hari Ini 10 Mei 2025

    LIHAT SELENGKAPNYA

    PT MANDALA DIGITAL MEDIA
    Jl. Waluh No 12, Malabar,
    Kecamatan Lengkong,
    Kota Bandung, Indonesia

    bisniskoranmandala@gmail.com

    KANAL BERITA

    • Peristiwa
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Edukasi
    • Tekno
    • Sport
    • Hiburan
    • Opini
    • Indeks

    MANDALA MEDIA NETWORK

    • Kuningan
    • Garut
    • Karawang
    • Bogor
    • Sukabumi
    • Tasikmalaya
    • Ciamis
    • OtoTeknoPlus

    LINK HALAMAN

    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Cyber
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami

    SOSIAL MEDIA

    YouTube Facebook Instagram TikTok

    Copyright @2025 KoranMandala.com
    All right reserved

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.