Koran Mandala – Monica Wijaya berbagi tips mencatat yang efektif ala mahasiswa Wageningen University.
Menurutnya, pengalaman membuat catatan yang efektif adalah suatu hal yang penting.
Hal ini ia dapatkan dari pelajaran sebuah masterclass tentang teknik mencatat.
Dukung Sinergi BUMN, PLN Respon Cepat Permintaan Pasang Baru Gedung Data Center PT KAI
Masterclass ini cukup unik karena secara khusus membahas cara mencatat yang baik dan benar.
Awalnya ia berpikir bahwa mencatat hanyalah soal menyalin informasi sebanyak-banyaknya.
Namun ternyata, pendekatan tersebut tidak sepenuhnya tepat.
Materi dari seorang psikolog yang sangat antusias terhadap studi mengenai otak manusia.
Psikolog tersebut menjelaskan bahwa mencatat bukan sekadar menulis ulang, melainkan melibatkan cara kerja otak agar proses belajar menjadi lebih aktif dan bermakna.
Salah satu kesalahan umum adalah melakukan passive learning, yakni mencatat semua yang pemateri sampaikan tanpa berpikir kritis.
Dalam kondisi ini, kita hanya menggunakan bagian otak yang bersifat sadar (conscious mind), yang kapasitasnya terbatas, hanya sekitar 5%.
Padahal, 95% dari proses kognitif kita terjadi di alam bawah sadar (subconscious mind), dan untuk mengaktifkannya, memerlukan niat atau intensi yang jelas.
Contohnya, jika kita mendapatkan tugas untuk menghadiri rapat dan menyampaikan kembali isi rapat tersebut kepada orang lain, maka kita akan menyimak dengan lebih penuh perhatian karena kita memiliki tujuan yang jelas.
Ini adalah active learning.
Salah satu bentuk tertingginya adalah menjelaskan kembali materi yang telah kita pelajari, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri.
Dalam masterclass tersebut memberikan penjelasan pula tiga langkah penting.
Pertama adalah preparation, yaitu mempersiapkan diri dengan membaca materi sebelum mulainya kelas, agar bisa fokus pada bagian yang belum kita pahami.
Kedua adalah saat mencatat, kita bebas memilih media yang sesuai, baik tulis tangan maupun digital.
Hal yang penting adalah mencatat dengan sistem yang konsisten dan tidak menyalin kata per kata.
Metode seperti Cornell Note-Taking dapat kita gunakan untuk membantu struktur catatan.
Ketiga, yang paling penting, adalah review.
Idealnya kita lakukan dalam waktu 12 jam setelah kelas berlangsung, agar materi kita lebih mudah ingat dan paham.
Sebagai tambahan, hindari distraksi selama belajar, gunakan simbol atau visual yang memudahkan, dan tentukan fokus utama dari materi yang kita pelajari.
Itulah tips mencatat dengan efektif ala mahasiswa Wageningen University Belanda dari Monica Wijaya.
Melalui pendekatan ini, catatan tidak hanya menjadi dokumentasi, tapi juga alat bantu belajar yang efektif dan menyenangkan. ***