Koran Mandala -Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Bukan sekadar seremoni tahunan, hari ini adalah momen refleksi nasional terhadap pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan bangsa. Tanggal ini dipilih bukan tanpa alasan—2 Mei merupakan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, sosok visioner yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Ki Hadjar Dewantara, atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Lahir dari kalangan bangsawan, ia memilih melepas gelar kebangsawanannya demi memperjuangkan hak pendidikan bagi seluruh rakyat, terutama kaum pribumi yang pada masa itu masih sangat terbatas aksesnya terhadap pendidikan formal.

20 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, Bisa Bangkitkan Semangat Belajar

Gagasan besar Ki Hadjar lahir dari semangat kemerdekaan dan keadilan. Ia menolak sistem pendidikan kolonial yang diskriminatif dan hanya berpihak pada kaum elite. Lewat perjuangannya, ia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922—sebuah lembaga pendidikan alternatif yang memadukan nilai-nilai nasionalisme, kebudayaan, dan kemerdekaan berpikir.

Pernyataan terkenalnya, “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, telah menjadi prinsip dasar pendidikan Indonesia. Kalimat ini berarti, “di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan.” Semboyan ini kemudian diabadikan sebagai moto Kementerian Pendidikan.

Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres RI No. 316 Tahun 1959. Penetapan ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya membangun sistem pendidikan yang merdeka dan berakar pada budaya bangsa sendiri.

Seiring waktu, makna Hardiknas semakin luas. Bukan hanya sebagai perayaan sejarah, tapi juga sebagai panggilan untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional. Tantangan zaman terus berubah—dari era cetak, digital, hingga kecerdasan buatan—tetapi semangat Ki Hadjar tetap relevan: pendidikan harus membebaskan, memanusiakan, dan mencerdaskan.

Hari Pendidikan Nasional hari ini bukan hanya milik para guru, siswa, atau akademisi, tapi milik kita semua. Karena sejatinya, setiap warga negara memiliki peran dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang adil, inklusif, dan maju.

Mari kita kenang jasa para pendidik, dan lebih dari itu, mari kita teruskan perjuangan Ki Hadjar Dewantara—dengan menjadikan pendidikan sebagai gerakan kebudayaan dan peradaban bangsa.

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version