Koran Mandala -Sekitar 180 anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung mendapat kunjungan istimewa dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Siska Gerfianti, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak-hak anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), sekaligus menjadi momen berbagi kebahagiaan dan edukasi.
Kegiatan yang berlangsung di LPKA Kelas II Bandung, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin, Kota Bandung ini diisi dengan sesi bermain, edukasi, makan bersama, serta workshop singkat mengenai keterampilan berbicara di depan umum (public speaking).
Persita Andalkan Pemain Muda Hadapi Persib Bandung di Indomilk Arena
“Hari ini kita berbagi kebahagiaan dan keceriaan bersama anak-anak di Lapas. Selain bermain dan makan bersama, kami juga mengadakan sesi curhat dan edukasi. Harapannya, anak-anak memiliki bekal keterampilan saat kembali ke masyarakat,” ujar Siska.
Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh dan perwakilan lembaga, antara lain Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Jabar Noer Ade Kusnali, Ketua APSAI Jabar Dewie Kulsum, pengurus Lions Club, serta perwakilan dari McDonald’s Indonesia.
Turut mendampingi Siska, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3AKB Jabar Rumondang Rumapea dan Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan DP3AKB Jabar Ari Antari Ratnadewi.
Hak Anak Harus Tetap Terpenuhi
Dalam kesempatan itu, Siska berdialog langsung dengan sejumlah anak binaan. Salah satu keluhan yang mencuat adalah kekhawatiran mengenai masa depan pendidikan mereka setelah keluar dari LPKA, terutama soal stigma sosial.
Menanggapi hal tersebut, Siska menegaskan bahwa setiap anak berhak atas pendidikan, termasuk ABH. Ia menjelaskan bahwa identitas anak binaan terlindungi oleh hukum dan kerahasiaannya dijamin.
“Bunda hadir di sini memastikan bahwa anak-anakku tidak kehilangan hak sebagai anak. Hak pendidikan, layanan psikologis, dan hak lainnya harus tetap terpenuhi,” ujar Siska.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas generasi muda, termasuk mereka yang pernah berhadapan dengan hukum. Menurutnya, anak-anak adalah aset penting bangsa yang harus dipersiapkan untuk masa depan.