Koran Mandala -Pemerintah Kabupaten Sumedang menunjukkan komitmen serius dalam pengelolaan sampah dengan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai konsultan dalam merancang strategi pengurangan dan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Sekretaris Daerah Sumedang, Tuti Ruswati, mengungkapkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini sedang melakukan audit terhadap Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) yang belum sesuai standar di seluruh Indonesia, termasuk di Sumedang.

“Karena itu, hari ini kami membahas bagaimana mengubah pola pembuangan sampah dari yang masih menggunakan sistem open dumping menjadi control landfill. Yang lebih penting, bagaimana mengubah perilaku masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari rumah tangga,” ujar Tuti, Selasa, 29 April 2025.

Bupati Sumedang Tegaskan Komitmen Jaga Kelestarian Alam dan Tertibkan Tambang Liar

Tuti menilai bahwa perubahan perilaku tersebut membutuhkan kerja keras dan sinergi semua pihak. Ia juga mengapresiasi semangat jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) yang terus mendorong pengurangan sampah hingga ke tingkat desa.

Sementara itu, Plt. Kepala DLHK Sumedang, Asep Tatang Sujana, menyebutkan bahwa pengelolaan sampah dimulai dari edukasi internal ASN. Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran tentang pemilahan dan pengurangan sampah, termasuk pengurangan konsumsi yang berpotensi menimbulkan sampah.

“Setiap SKPD, kecamatan, hingga desa ke depan diharapkan memiliki satu bank sampah. Sampah non-organik bisa diolah secara produktif, sementara sampah organik bisa dimanfaatkan melalui lahan terbuka seperti lubang kompos,” jelas Asep.

Ia menekankan pentingnya keteladanan dari ASN dalam pengelolaan sampah. DLHK pun akan melakukan monitoring selama bulan Mei untuk melihat sejauh mana inisiatif ini diterapkan di setiap instansi pemerintah.

“Harapannya, upaya ini dapat mewujudkan zero waste dan mengurangi beban ke TPSA,” pungkasnya.

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version