Koran Mandala -Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB, Indri Rindani, menegaskan pentingnya strategi branding dan promosi digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing dan berkembang di tengah ketatnya persaingan pasar.
“Branding is everything. Kalau tidak ingin berubah, siap-siap punah,” tegas Indri saat ditemui di sela-sela agenda kunjungan ke pelaku UMKM di wilayah Bandung Timur, Kamis (9/5).
Menurut Indri, era digital menuntut pelaku usaha untuk aktif memanfaatkan platform online sebagai sarana promosi dan penjualan. Ia menekankan bahwa kemasan yang menarik dan cara promosi yang tepat sasaran merupakan kunci memenangkan pasar.
“Penjualan online sekarang sudah menggila. UMKM harus adaptif. Promosi harus keren, tapi juga tetap kolaboratif,” tambahnya.
Politisi muda PKB yang telah terjun ke dunia usaha sejak duduk di bangku kelas 1 SMP ini menilai, kehadirannya di parlemen Kota Bandung harus benar-benar bisa membawa manfaat konkret bagi para pelaku UMKM.
“Saya tahu susahnya memulai usaha dari bawah, makanya saya paham kebutuhan mereka. Hari ini, UMKM tidak hanya butuh pendampingan, tapi juga keberpihakan nyata dari pemerintah,” ujar Indri.
Ia juga mengapresiasi program Wali Kota Bandung yang akan membangun inkubasi UMKM di 30 kecamatan. Namun, ia menekankan bahwa hal tersebut harus dibarengi dengan keberpihakan konkret dari hulu hingga hilir, termasuk menciptakan pasar tetap bagi produk-produk lokal.
“Komisi II DPRD mendorong bukan hanya pendampingan, tapi kolaborasi nyata dengan industri besar agar produk UMKM dibeli. Pemerintah harus hadir bukan sekadar pelatihan, tapi juga menyediakan pembelinya,” kata Indri.
Ia pun menyarankan agar seluruh aparatur negara mulai dari Wali Kota hingga ASN menjadi brand ambassador produk UMKM lokal.
“Sekarang yang sering muncul di sosmed kan Pak Wali dan Pak Wakil Wali Kota. Bayangkan kalau mereka pakai produk UMKM lokal, dampaknya akan luar biasa sebagai media branding,” tuturnya.
Indri berharap ke depan, Pemkot Bandung semakin serius membangun ekosistem yang mendukung UMKM, tidak hanya dari sisi modal dan pelatihan, tetapi juga jaminan pasar dan dukungan digitalisasi.
“Beli lokal, pakai lokal, promosikan lokal. Itulah cara terbaik kita membesarkan UMKM Bandung,” pungkasnya.