Koran Mandala -Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu, menilai gaya kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi terkesan “one man show” dan kurang melibatkan stakeholder dalam pengambilan kebijakan. Ia mengingatkan bahwa memimpin Jawa Barat tidak bisa dilakukan seorang diri.
“Kalau Gubernur memimpin sendirian, dampaknya mungkin belum terasa sekarang. Tapi ke depan, itu akan menimbulkan kesulitan besar. Itu Bahaya” katanya. kepada wartawan Rabu 7 Mei 2025. Haru juga menyayangkan kebijakan yang cenderung dikeluarkan secara sepihak dan langsung dipublikasikan di media sosial tanpa melibatkan diskusi dengan para pakar dan DPRD.
Fraksi PKS Diminta Berani Kritik KDM, Haru Suandharu: “Jangan Takut Dirujak Netizen!”
Menurutnya, kebijakan yang diambil tanpa pertimbangan hukum dan keadilan publik bisa jadi kebijakan cacat hukum. “Jangan hanya demi mendapat aplaus dari netizen. Pimpinlah Jawa Barat dengan kolaborasi, bukan gaya ‘kumaha aing’,” tegasnya.
Haru meminta agar perubahan terhadap APBD dilakukan melalui mekanisme formal, seperti perubahan APBD di kuartal terakhir, bukan melalui pergub yang sepihak. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara Gubernur, DPRD, OPD, dan masyarakat.
“Saya setuju efisiensi, tapi kalau pemangkasan lebih dari 20 persen itu bukan efisiensi, melainkan restrukturisasi. Dan itu pasti berdampak luas,” ujarnya.
Sebagai penutup, Haru berharap Dedi Mulyadi dan wakilnya, Erwan Setiawan, sukses memimpin Jawa Barat. Namun, ia menegaskan, keberhasilan hanya akan tercapai jika Gubernur mampu mengedepankan kolaborasi, transparansi, dan komunikasi dua arah dengan seluruh pemangku kepentingan.
1 Komentar
Berilah ruang utk KDM untuk bergerak, beliau bukan saja gubernur struktural tapi gubernur kultural, kami warga bandung selama ini memberikan ruang kepada anggota DPRD dan Gubernur terpilih sebelumnya untuk membangun Jabar, namun hasilnya tidak berdampak pada kami warga Jabar,bisa jadi bahaya bagi anda, anugrah bagi kami.