KoranMandala.com –Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan serius terkait kondisi kekeringan ekstrem yang melanda wilayah tengah dan utara Somalia. Krisis ini mengancam keselamatan ratusan ribu warga, sementara bantuan kemanusiaan justru terhambat oleh minimnya pendanaan.
Wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, dalam pengarahan harian di Markas Besar PBB, mengutip temuan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yang menyebutkan lebih dari 880.000 orang terdampak langsung di 16 distrik dengan kondisi paling parah.
“Penilaian gabungan yang dilakukan badan-badan PBB bersama para mitra di Puntland dan Somaliland tengah berlangsung. Laporan awal menunjukkan memburuknya kondisi ketahanan pangan, terbatasnya akses air bersih dan padang rumput, serta terhambatnya mata pencaharian masyarakat lokal,” ujar Haq.
Persib Bandung Ingatkan Larangan Away Untuk Supporter Tim Tamu Masih Berlaku
Situasi semakin kritis dengan laporan bahwa lebih dari 160 sumur bor telah mengering dan tidak lagi dapat digunakan. Para peternak terpaksa memindahkan ternak mereka ke wilayah lain untuk mencari sumber air dan pakan.
Meski PBB telah menyiapkan Dana Kemanusiaan Somalia guna menyalurkan bantuan darurat, langkah tersebut terganjal oleh pemotongan dana dari para donor utama.
“Mitra kami siap meningkatkan bantuan kemanusiaan, namun upaya ini terhambat oleh berkurangnya komitmen pendanaan dari komunitas internasional,” kata Haq.
Ia menambahkan, Rencana Tanggap dan Kebutuhan Kemanusiaan Somalia (Somalia Humanitarian Needs and Response Plan) yang memerlukan total 1,4 miliar dolar AS, hingga saat ini baru terpenuhi 17 persen atau sekitar 242 juta dolar AS.
Kekeringan yang melanda Somalia bukan semata bencana alam, namun juga menggambarkan krisis solidaritas global, ketika pendanaan untuk bantuan kemanusiaan justru menurun di tengah meningkatnya kebutuhan.
PBB menyerukan kepada negara-negara donor untuk segera meningkatkan kontribusi dan mempercepat distribusi bantuan, agar jutaan nyawa tidak menjadi korban kelambanan aksi kemanusiaan internasional.***
