Koran Mandala – Persib Juara kembali, dan Jawa Barat berpesta. Namun ini bukan sekadar pesta olahraga. Ini adalah perayaan budaya, identitas, dan kebersamaan warga yang melampaui batas usia, kelas sosial, dan wilayah geografis.
Sejak kabar kemenangan Persib Bandung dengan skor dramatis 3-2 atas Persis Solo pada Sabtu, 24 Mei 2025, gelombang sukacita langsung menjalar dari pusat Kota Bandung hingga ke pelosok perbukitan di Ciparay dan Baleendah, bahkan hingga ke desa-desa yang sunyi sekalipun. Persib Juara bukan hanya kabar kemenangan, melainkan panggilan jiwa bagi jutaan Bobotoh Jawa Barat untuk keluar rumah, berkumpul, dan bersatu dalam sukacita.
Di sepanjang jalan, warna biru membanjiri pandangan. Bendera Persib berkibar di depan rumah-rumah, toko-toko kecil, hingga kendaraan umum dan pribadi. Anak-anak berlarian dengan kaus biru, membawa bendera kecil, menyalami para pemotor konvoi. Orang-orang yang tak saling kenal bertukar senyum, lambaian tangan, dan seruan lantang: “Persib Juara!”

Konvoi sepeda motor dan mobil dari berbagai sudut kota dan kabupaten menyatu di jalanan Bandung. Tak ada sekat antara muda-mudi dan orang tua. Suami-istri membawa serta anak-anaknya dalam rombongan keluarga. Mereka mengenakan atribut Persib: dari syal, jaket, hingga helm biru. Di pinggir jalan, ibu-ibu menggendong balita yang melambai-lambaikan bendera, seakan mewariskan kecintaan pada Persib sejak dini.
Kawasan Tegalega membiru. Seolah menjadi titik puncak pesta rakyat. Riuh klakson, sorak sorai, dan iringan yel-yel membungkus kota dengan energi yang tak biasa. Bahkan kemacetan pun terasa sebagai bagian dari pesta. Tak ada keluhan, hanya kegembiraan yang meluap-luap.
Yang menarik, perayaan ini tak hanya berpusat di Bandung. Hampir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, euforia serupa terjadi. Di Sumedang, warga nonton bareng sambil ikut ngagogo dan menikmati Tahu Sumedang gratis. Di Garut, Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi, jalan-jalan dipenuhi bendera dan konvoi. Seolah kemenangan Persib adalah kemenangan yang mempersatukan seluruh Jawa Barat.
Kemenangan ini bukan sekadar angka di papan skor. Bagi warga, ini adalah peneguhan identitas. Persib bukan hanya klub bola; ia adalah lambang kebanggaan, simbol persatuan, dan ruang ekspresi kolektif masyarakat Sunda. Dalam kemenangan ini, warga merasa memiliki sesuatu yang sama: rasa cinta pada tanah kelahiran, dan kebanggaan atas jati diri sebagai orang Jawa Barat.
Ada nilai penting yang terasa di pesta ini: Persib menyatukan. Ia menjembatani generasi, mendekatkan antar keluarga, dan membuka ruang-ruang kebahagiaan yang sederhana, tapi bermakna.
Maka, saat kita melihat ribuan sepeda motor dan mobil berkonvoi dengan bendera biru, atau anak-anak yang dengan polos melambai di pinggir jalan, kita sedang menyaksikan lebih dari sekadar euforia sepakbola. Kita sedang menyaksikan pesta rakyat, pesta keluarga, dan pesta budaya yang tumbuh dari hati.
Karena Persib Juara bukan hanya soal bola. Ini tentang siapa kita sebagai Bobotoh Jawa Barat—bangga, setia, dan selalu bersama.