Koran Mandala -Di tengah hiruk pikuk Kota Bandung yang Modern, terselip sebuah warung makan yang menawarkan pengalaman kuliner unik. Bukan hanya soal rasa yang “biasa saja” seperti rumah makan pada umumnya dengan menu andalan ayam, ikan, dan udang goreng, melainkan juga suasana yang membawa pengunjung kembali ke dekade 80-an dan sebelumnya. Warung makan Ma’Nasih, menjadi oase nostalgia bagi berbagai kalangan.
Begitu memasuki warung ini, mata pengunjung akan dimanjakan dengan dekorasi dinding yang dipenuhi artefak visual masa lalu. Foto-foto produk lawas yang ikonik, sampul majalah populer era 80-an, hingga cover komik jadul tertata apik di setiap sudut, menciptakan atmosfer yang akrab dan penuh kenangan.
Adi Iskandar, Manager Warung Makan Ma’Nasih, melalui pegawainya Bunga Shafira, mengungkapkan bahwa warung yang telah beroperasi sejak 15 April 2024 ini mengambil nama dari sang pemilik, Nenek Ma’Nasih.
Rekomendasi 5 Warung Sate Paling Lezat di Bandung Harganya Terjangkau, Dijamin Bikin Ketagihan!
“Ya, kita menyajikan banyak menu. Ala Sunda maupun kopi kekinian,” ujar Bunga pada Minggu 11 Mei 2025, menunjukkan bahwa warung ini berusaha menjangkau selera beragam.
Namun, daya tarik utama Warung Ma’Nasih terletak pada setting ruangannya yang sengaja dirancang untuk membangkitkan memori masa lalu. Selain koleksi foto yang menarik, pihak pengelola juga menempatkan sebuah radio kuno yang masih menggunakan baterai sebagai elemen dekoratif yang mencuri perhatian.
“Itu hanya pajangan saja. Alhamdulillah warung ini kata pengunjung memang mengingatkan pada romantisme nostalgia,” ungkap Bunga, mengamini bahwa konsep unik ini menjadi magnet bagi para pelanggan.
Salah seorang pengunjung remaja, Nia, mengaku sengaja datang bersama pasangannya untuk menikmati sensasi makan sambil bernostalgia di warung ini. “Katanya sih enak, makanya saya datang ke sini. Sekalian jalan sama si aa, mumpung liburan. Enak, suasananya juga lumayan,” ucap Nia, menunjukkan bahwa daya tarik warung ini melintasi generasi.
Warung Ma’Nasih membuktikan bahwa sebuah tempat makan tidak hanya sekadar urusan perut kenyang, tetapi juga bisa menjadi ruang untuk menikmati pengalaman yang berbeda. Di tengah gempuran modernitas, sentuhan masa lalu yang dihadirkan warung ini mampu menciptakan daya tarik tersendiri dan menawarkan “rasa” yang lebih dari sekadar hidangan di atas meja.