KoranMandala.com -Lukisan Bento karya Revki Maraktifa bukan sekadar permainan warna di atas kanvas. Lewat choreopainting, Revki menggabungkan seni lukis, tari, dan musik menjadi satu kesatuan ekspresi yang unik.

Dalam parade pertunjukan seni budaya di Rumah Budaya Engkol, Bandung, beberapa waktu lalu. Revki menampilkan proses kreatifnya. Ia melukis sambil menari dan menyanyikan lagu Bento milik Iwan Fals.

“Saya tidak hanya melukis dengan tangan, tetapi juga dengan emosi dan gerakan tubuh,” ujarnya kepada wartawan Senin 10 Februari 2025.

Hari Gambar Nasional 2 Mei 2024, Perupa Garut Gelar Pameran Lukisan

Konsep choreopainting diciptakan Revki sejak 2013, awalnya diberi nama dancing painting. Namun, karena sulit ditemukan di mesin pencari Google, ia menggantinya menjadi choreopainting pada 2016.

Pergantian nama itu membuahkan hasil. “Tahun itu juga saya dapat surat dari Google yang mengakui choreopainting sebagai istilah baru,” ungkapnya.

Kini, Revki kerap tampil di dalam dan luar negeri, termasuk di Australia. Di sana, setiap lukisannya dihargai Rp40-50 juta, bahkan kanvas kosongnya pun sudah dipesan oleh kolektor seni.

Revki berharap metode choreopainting bisa semakin dikenal luas dan ia berencana mendaftarkannya ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

Comments are closed.

Exit mobile version