KoranMandala.com – Geliat ekonomi kreatif di Kota Bandung kembali terasa lewat gelaran Pasar Kreatif Bandung 2025. Tahun ini, ajang yang menjadi magnet bagi pelaku usaha lokal tersebut melibatkan 331 UMKM, termasuk dari Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Garut.
Digelar mulai awal Agustus hingga awal Oktober 2025, Pasar Kreatif akan hadir bergiliran di delapan pusat perbelanjaan ternama Kota Bandung, mulai dari 23 Paskal hingga Summarecon Mall.
Bagi para pelaku usaha, kegiatan ini bukan sekadar kesempatan berjualan, melainkan ajang memperluas jaringan, memperkenalkan produk unggulan, hingga menggaet pasar baru. Pemerintah Kota Bandung pun menjadikan agenda tahunan ini sebagai strategi memperkuat posisi Bandung sebagai kota kreatif di kancah nasional maupun internasional.
Persib Bandung Ingatkan Larangan Away Untuk Supporter Tim Tamu Masih Berlaku
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan yang harus terus didukung. Ia menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menjawab tantangan ekonomi global.
“Di tengah kondisi ekonomi dunia yang belum stabil, kita harus menjawab tantangan dengan kerja sama konkret. Pasar Kreatif adalah bukti sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, pusat perbelanjaan, dan masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyebutkan jumlah peserta tahun ini meningkat dan cakupan kolaborasi semakin luas. Tahun lalu, omzet penjualan Pasar Kreatif mencapai Rp9,6 miliar, dan tahun ini pihaknya menargetkan angka yang lebih tinggi.
Tidak hanya menghadirkan stan fisik di pusat perbelanjaan, Pasar Kreatif 2025 juga meluncurkan situs resmi yang berfungsi sebagai katalog, pusat informasi, sekaligus kanal transaksi daring. Langkah ini diharapkan memperluas pasar bagi produk-produk lokal, bahkan setelah acara berakhir.
Ketua Dekranasda Kota Bandung, Aryatri Farhan, menilai Pasar Kreatif memiliki peran strategis dalam mempopulerkan karya lokal. “Pasar Kreatif bukan hanya ajang transaksi, tetapi juga ruang edukasi dan apresiasi. Produk yang tampil di sini sudah melalui kurasi ketat, sehingga mewakili kualitas dan identitas budaya Bandung,” ucapnya.
Aryatri juga mengajak masyarakat untuk semakin mencintai produk dalam negeri. “Membeli produk lokal adalah bentuk dukungan nyata bagi para pelaku kreatif yang terus berkarya,” tambahnya.






