Koran Mandala – Raymond Chin ungkap alasan mengapa UMKM gagal dan cara menghindarinya.
Sebagian besar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia menghadapi risiko kegagalan dalam jangka panjang.
Data menunjukkan bahwa dua dari tiga bisnis baru tidak mampu bertahan.
Terjerat Korupsi Dana Pramuka, Kadispora Bandung Eddy Marwoto Ternyata Punya Harta Segini
Padahal, sektor UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yakni hingga Rp8.500 triliun.
Mengapa sektor sebesar ini justru banyak yang gagal?
Salah satu sudut pandang yang perlu kita bahas adalah daya saing atau competitiveness.
Tantangan pertama adalah rendahnya adopsi digital.
Banyak pelaku UMKM masih menganggap bahwa keberadaan mereka di media sosial sudah cukup.
Padahal, digitalisasi yang efektif mencakup pengelolaan toko daring, pemasaran digital, dan otomatisasi operasional.
Resmi ! Ini Pembagian Grup Piala Presiden 2025, Persib Bandung Tergabung di Grup B
Data menunjukkan bahwa hanya 8% UMKM Indonesia yang telah menerapkan digitalisasi secara menyeluruh, jauh tertinggal dari Singapura (65%) dan Vietnam (35%).