Ketika menghadapi kesulitan, kita cenderung membandingkan diri dan menyalahkan kondisi eksternal.
Namun, itu tidak akan mengubah keadaan.
Sebaliknya, fokuslah membangun “privilege” kita sendiri.
Privilege bukan hanya bawaan, tetapi bisa kita ciptakan melalui usaha, koneksi, dan keberanian mengambil peluang.
Ketiga, menunda memiliki proteksi finansial.
Banyak yang merasa belum butuh asuransi karena masih muda dan sehat.
Namun, aset paling berharga yang layak untuk kita lindungi adalah diri sendiri.
Tiga proteksi dasar yang penting seperti BPJS atau asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis untuk menjaga arus pendapatan, dan asuransi jiwa bagi yang memiliki tanggungan keluarga.
Keempat, terlalu percaya diri secara berlebihan.
Rasa percaya diri memang penting, namun berlebihan justru dapat menghalangi kita untuk terus belajar.
Efek Dunning-Kruger menunjukkan bahwa merasa paling tahu padahal belum cukup paham bisa menyesatkan.
Tetaplah rendah hati dan terbuka pada pandangan lain.
Kelima, malas mengelola keuangan.
Banyak dari kita tidak terbiasa mengatur keuangan sejak dini, dan akhirnya kebingungan ketika pengeluaran membengkak tanpa sadar.
Tanpa pengelolaan uang yang baik, penghasilan besar pun bisa habis sia-sia.
Oleh karena itu, penting untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat sejak muda.
Itulah lima pelajaran dari Felicia Putri Tjiasaka yang dapat menjadi pengingat agar kita tidak mengulang penyesalan yang sama di masa depan. ***