Pilihan setelah lulus pun terasa terbatas, seolah hanya ada dua opsi, yaitu lanjut studi atau langsung bekerja.

Padahal, kenyataannya jauh lebih luas.

Pertama, bekerja, sebagian besar lulusan memilih langsung bekerja, dan itu wajar.

Namun, kesempatan bekerja tidak terbatas di Indonesia saja.

Banyak program seperti Working Holiday Visa (WHV) di Australia atau magang internasional yang bisa kita jadikan jalan untuk bekerja di luar negeri.

Kedua, melanjutkan studi, terutama jika memiliki impian berkarier di luar negeri.

Banyak universitas di negara maju yang memiliki reputasi jauh lebih tinggi daripada kampus lokal, sehingga membuka peluang karier yang lebih luas.

Ketiga, menjadi wirausahawan, membangun bisnis memang menantang dan membutuhkan mental serta keberanian yang kuat.

Namun, bagi yang sudah merintis bisnis sejak kuliah atau memiliki dukungan keluarga, jalur ini sangat potensial.

Keempat, traveling, beberapa lulusan memanfaatkan waktu setelah wisuda untuk berkeliling dunia, mencari pengalaman baru sebelum mulai bekerja.

Kelima, mengambil gap year produktif.

Misalnya, mengikuti pelatihan, magang, atau mengambil sertifikasi profesional untuk memperkuat portofolio.

Terakhir, menjadi “professional child” atau belum bekerja karena sepenuhnya ada dukungan dari orang tua.

Meski hanya berlaku bagi sebagian kecil orang, pilihan ini tetap eksis.

Apapun pilihan kalian setelah lulus, yang terpenting adalah keputusan tersebut lahir dari kesadaran dan keinginan pribadi, bukan sekadar mengikuti harapan orang lain.

Sebab, jalan yang kalian pilih akan menentukan arah hidup di masa depan.

Itulah beberapa pilihan tahapan kehidupan setelah lulus kuliah menurut David Marseille. ***

1 2

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version