Koran Mandala -Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) meluncurkan program inovatif “Sekolah Lansia Perempuan Jawa Barat” sebagai upaya memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup kalangan lanjut usia (lansia) perempuan.

Peluncuran resmi berlangsung di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pelatihan Kesehatan (Upelkes) Dinas Kesehatan Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat 9 Mei 2025 dan diikuti oleh 80 peserta dari Majelis Taklim Al Muttaqin Jawa Barat.

Sekolah Kampung untuk Lansia Berdiri di Majalengka, Jadi Ruang Belajar dan Silaturahmi

Kepala DP3AKB Jawa Barat, Siska Gerfianti, menekankan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mengubah paradigma terhadap lansia. “Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap lansia. Lansia bukan saja merupakan kelompok rentan yang perlu dilindungi, melainkan perlu untuk diberdayakan. Lansia perlu mendapatkan ruang untuk tetap aktif dan produktif serta dapat menyalurkan hobi,” ujarnya saat peluncuran.

Sekolah Lansia Perempuan ini, lanjut Siska, bukan hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga bentuk penghargaan dan fasilitasi hak-hak lansia untuk terus berkembang dan berkontribusi. Ia berharap sekolah ini menjadi wadah bagi lansia untuk terus belajar, berbagi pengalaman, menjaga semangat di usia emas, dan saling menginspirasi agar tetap sehat dan bahagia.

Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya populasi lansia di Jawa Barat. Berdasarkan data Susenas BPS, terdapat 5,6 juta lansia di Jawa Barat atau 11,25% dari total penduduk, di mana mayoritasnya adalah perempuan (51,23%). Fenomena aging population ini, meskipun menunjukkan peningkatan harapan hidup (AHH Jabar: laki-laki 72,26 tahun, perempuan 76,56 tahun), juga menghadirkan tantangan terkait dukungan dan pemberdayaan lansia.

Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga DP3AKB Jabar, Iin Indasari, menambahkan bahwa Sekolah Lansia Perempuan bertujuan membekali peserta dengan pemahaman, keterampilan, dan pendampingan untuk menjalani masa lansia secara sejahtera, sehat, bahagia, dan mandiri. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL) Jawa Barat dan akan berlangsung selama enam bulan (Mei-Oktober 2025) dengan total 12 modul pembelajaran.

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version