Beberapa pola terlihat pada pejalan kaki yang lebih cepat.
Mereka umumnya pria, tinggal pada area yang tidak terlalu miskin, dan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
Secara rata-rata, pejalan kaki yang lebih cepat cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil, berat badan yang lebih ringan, kekuatan genggaman yang lebih baik,.
Juga kadar faktor risiko metabolik yang lebih rendah, termasuk lemak dan glukosa puasa, yang ada dalam darah.
Berjalan Dengan Kecepatan Standar
Berbanding dengan pejalan kaki yang pelan, individu yang berjalan pada kecepatan rata-rata memiliki risiko gangguan ritme jantung yang 35 persen lebih rendah.
Kecepatan berjalan yang tinggi berkaitan dengan penurunan risiko yang lebih signifikan, yaitu mencapai 43 persen.
Dari 81.956 individu yang memiliki data pelacak aktivitas, 4.117 mengalami aritmia.
Tidak seperti pejalan kaki yang lambat, mereka yang bergerak dengan kecepatan rata-rata atau cepat memiliki kemungkinan 27 persen lebih kecil untuk didiagnosis mengalami aritmia.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk berjalan cepat, semakin kecil risikonya.
Berjalan kaki memberikan keuntungan terbanyak bagi wanita.
Individu di bawah 60 tahun, orang dengan indeks massa tubuh di bawah 30, mereka yang menderita hipertensi, serta orang dengan dua atau lebih kondisi kesehatan kronis.***