Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 4:14
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Edukasi»Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Edukasi Minggu, 2 Februari 2025 9:53 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya
Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Kecurigaannya semakin besar, dan ia merasa mungkin dirinya adalah anak haram. Ketidakpercayaan ini membuat Kusni bersumpah untuk tidak pulang sebelum ibunya menceritakan kisah yang sebenarnya.

Parakitri, dalam bukunya, akhirnya mengungkapkan bahwa Kusni bukanlah berasal dari Blitar, seperti yang selama ini ia percayai. Ia sebenarnya lahir di Desa Bayan Patikrejo, Kabupaten Tulungagung, sekitar 20 kilometer dari Kabupaten Blitar. Ayahnya, Wonomejo, bukanlah kepala desa, melainkan seorang petani biasa. Sebelum menikahi Kastun, Wonomejo sudah memiliki istri dan memiliki delapan anak. Sementara Kastun, yang merupakan istri adik kandung Wonomejo, memiliki seorang anak perempuan bernama Kuntring.

Setelah suaminya meninggal, Kastun menjadi seorang janda. Tak lama kemudian, istri Wonomejo juga meninggal. Secara diam-diam, Wonomejo menikahi Kastun, yang sebelumnya adalah adik iparnya. Pernikahan yang disembunyikan ini kemudian menimbulkan gosip di kalangan warga, terutama ketika diketahui bahwa Kastun sedang mengandung Kusni.

4 Sosok Pahlawan yang Tidak Terkenal, Jangan Sampai Perjuangannya Hilang Jejak

Ketika Kusni berusia enam tahun, Wonomejo meninggal dunia akibat sakit, bukan karena disiksa oleh tentara Jepang. Sebelum pindah ke Malang, Kastun bersama Kusni kecil dan Kuntring, kakak Kusni yang berbeda ayah, singgah lebih dulu di Desa Jatituri, Blitar. Di rumah seorang teman yang sudah dianggap saudara, Kuntring ia titipkan, sementara Kusni dibawa ke Malang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Kastun berjualan pecel di teras rumah kontrakan di Gang Jangkrik, Wetan Pasar.

Sekitar Oktober 1945, rombongan Kusni tiba di Surabaya. Rombongan pejuang dari Malang datang pada saat insiden penyobekan bendera Belanda di Hotel Yamato yang baru saja terjadi. Situasi perlawanan rakyat Surabaya, yang dipimpin oleh Dr. Moestopo, tengah memuncak.

Moestopo, seorang dokter kelahiran Ngadiluwih, Kediri, sekaligus bekas komandan PETA Sidoarjo, mengobarkan semangat perjuangan. Di siaran RRI, Bung Tomo terus menyuarakan orasi yang menggelorakan semangat juang, tidak ada kata menyerah.

Slogan “Merdeka atau Mati” terus bergelora di seluruh penjuru. Sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan, rakyat lebih memilih mati daripada tunduk lagi. Dalam sebuah insiden di dekat Jembatan Merah, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, Komandan Brigade 49 Divisi India Ke-XXIII, tewas.

Inggris pun marah, dan untuk mengancam, mereka menyebarkan selebaran ultimatum untuk menyerah dari pesawat terbang.

Inggris mengeluarkan ancaman untuk menghancurkan Surabaya. Hal ini memicu kemarahan luar biasa di kalangan warga Surabaya. Arek-arek Surabaya merasa terpanggil untuk bertindak. Kusni juga tak bisa menahan amarahnya. Semua pihak, tanpa terkecuali, merasakan kemarahan yang mendalam. “Arek-arek Surabaya telah mencium bau mesiu . Kita tidak bisa digertak. Rapatkan barisan saudara-saudara, Inggris kita linggis! Inggris kita linggis! Saudara-saudara dengar?, Inggris kita linggis!”.

Suara Bung Tomo terus menggelora, membakar semangat perjuangan. Pada tanggal 10 November 1945, tepat pukul 06.00 WIB, pertempuran sengit yang kelak diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan, dimulai.

Listen to this article

1 2 3 4 5
Sejarah Indonesia
Linda Warliani

Penulis.

BERITA LAINNYA

Tel-U Gandeng Cyberport Hong Kong, Gerbang Startup Indonesia ke Pasar Global Resmi Dibuka

Tel-U Gandeng Cyberport Hong Kong, Gerbang Startup Indonesia ke Pasar Global Resmi Dibuka

Bootcamp Affiliate di Cikondang: 30 Pemuda Didorong Melek Digital dan Siap Raup Penghasilan dari Teknologi

Bootcamp Affiliate di Cikondang: 30 Pemuda Didorong Melek Digital dan Siap Raup Penghasilan dari Teknologi

Di atas motor, ia menghidupkan semangat Kartini: mandiri, kuat, dan tak menyerah, Sabtu 15/11/2025 (Sarah/Koranmandala)

Perempuan Ojol Bernama Kartini: Menyalakan Harapan dari Atas Motor

Edwin Senjaya: DPRD Kota Bandung Tak Mengenal Oposisi, Check and Balance Tetap Berjalan

Golkar Bandung: Pahlawan Nasional Bentuk Pengakuan Jasa Besar Soeharto

Kantor_Tempat_Belajar_Pelatihan_HR

3 Pelatihan Human Resource Terbaik di Indonesia 2025

Praktisi Hukum Fajar Ramadhani Amin, Managing Partner Amin & Partners Law Firm

Kecelakaan Tunggal di Jalan Setiabudi Akibat Jalan Berlubang, Praktisi Hukum: Warga Berhak Laporkan Pemerintah

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

dokter hewan 24 jam

Klinik Dokter Hewan Buka 24 Jam di Sekitar Bandung

Bayi Sembelit, Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya!

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.