KoranMandala.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menetapkan daftar siswa penerima manfaat Program Sekolah Rakyat melalui Rapat Pleno yang digelar di Aula Dinas Sosial, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (27/8/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menjelaskan bahwa Garut menjadi salah satu daerah rintisan program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Untuk sementara, kegiatan belajar akan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kecamatan Samarang.
“Alhamdulillah Kabupaten Garut mendapat kesempatan pada fase pertama ini sebagai sekolah rintisan. Insyaallah berjalan di BLK, dan selanjutnya kami siapkan lahan khusus untuk pembangunan sekolah,” ujar Nurdin.
Polres Garut Tahan Perempuan Diduga Lakukan Penipuan Arisan Online Rp291 Juta
Menurut Nurdin, pembangunan fasilitas Sekolah Rakyat sepenuhnya dibiayai Kementerian PUPR. Pemkab Garut hanya menyiapkan lahan minimal seluas 7,5 hektare.
“Semua ditanggung pemerintah pusat, daerah hanya membeli lahannya saja,” katanya.
Untuk angkatan pertama, Sekolah Rakyat di Garut akan menampung 75 siswa dalam tiga rombongan belajar (rombel), terdiri dari satu rombel untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan dua rombel untuk sekolah menengah pertama (SMP).
Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga kurang mampu yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terutama mereka yang putus sekolah.
Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem fullday school dengan fasilitas asrama. Seluruh kebutuhan siswa, mulai dari pendidikan, makan, hingga tempat tinggal, ditanggung negara.
Tenaga pengajar akan direkrut dari berbagai latar belakang, termasuk PNS, honorer, dan P3K. “Untuk tiga rombel ini minimal ada satu kepala sekolah dan 20 guru,” jelas Nurdin.
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung, Iyan Kusmadiana, menambahkan bahwa penetapan siswa telah melalui dua tahap, yakni rapat pleno dan kunjungan langsung (home visit) oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
