KoranMandala.com –Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru beberapa hari dijalankan di sejumlah sekolah dasar kini menuai sorotan.
Hal itu terjadi setelah belasan siswa SDN Legokhayam, Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang disediakan pada Kamis (21/8/2025).
Sejumlah orang tua siswa mengaku panik karena anak-anak mereka tiba-tiba sakit setibanya di rumah. Salah satunya, Feri Sobur, orang tua murid kelas 4 SDN Legokhayam, menuturkan anaknya mengeluh pusing dan muntah sesaat setelah pulang sekolah.
BPBD Bandung Genjot Edukasi Kesiapsiagaan Gempa, Fokus ke Sesar Lembang
“Sekitar pukul 16.30 WIB anak saya muntah-muntah. Kondisinya makin lemas saat di rumah, sampai harus dibawa ke dokter,” katanya, Jumat (22/8/2025).
Feri menuturkan, menurut dokter anaknya diduga mengalami keracunan makanan. Setelah ditanya lebih lanjut, sang anak mengaku hanya menyantap makanan yang disediakan melalui program MBG karena uang jajannya tertinggal.
“Katanya tidak beli jajanan apapun, hanya makan dari MBG,” ungkap Feri.
Kejadian serupa juga dialami belasan siswa lainnya di sekolah yang sama. Situasi ini membuat para orang tua khawatir, sekaligus mempertanyakan kualitas makanan yang disediakan dalam program MBG.
Program MBG sendiri diluncurkan dengan tujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah. Namun, kasus di SDN Legokhayam justru memunculkan pertanyaan besar: apakah standar pengawasan dan distribusi makanan sudah benar-benar siap?
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keracunan tersebut. Sementara para orang tua berharap pemerintah segera melakukan evaluasi agar program MBG benar-benar aman dan sesuai tujuan awalnya.






