KoranMandala.com –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung terus mendorong masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa bumi, khususnya dari pergerakan Sesar Lembang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengungkapkan, korban gempa umumnya bukan disebabkan guncangan langsung, melainkan akibat reruntuhan bangunan.
“Gempa itu tidak melukai, tidak membunuh. Hal yang membunuh itu adalah jejatuhan, reruntuhan dari bangunan. Jadi konsep penyelamatan diri adalah bagaimana kita menghindari jejatuhan,” jelas Didi.
Laga Kandang Acap Kali Sepi Penonton, Persib Bandung Akan Coba Hal Ini
Didi mengingatkan pentingnya masyarakat mengenali ruang aman sejak dini, baik di rumah maupun di tempat kerja. Titik aman tersebut bisa berupa area di bawah meja, pojok dinding, atau ruangan yang jauh dari kaca.
Ia juga menekankan penataan rumah sebagai langkah mitigasi sederhana, seperti menempelkan stiker pada kaca agar tidak melukai saat pecah, meletakkan barang berat di bawah, serta menempelkan lemari ke dinding agar tidak mudah roboh.
Selain itu, pembagian peran antaranggota keluarga juga penting agar tidak panik saat bencana terjadi.
“Kalau ada lima orang, pastikan ruang lindung cukup untuk lima orang. Dan harus jelas siapa ke arah mana, supaya tidak kalut,” ucapnya.
BPBD bersama Forum Zakat juga tengah menyiapkan program door to door untuk mencetak keluarga tangguh bencana. Dalam program ini, masyarakat akan diajarkan mengenali ruang aman, membagi titik berlindung, hingga melakukan simulasi sederhana.
“Kalau satu lembaga bisa mengedukasi 500 orang per tahun, mereka akan diberi piagam penghargaan. Bayangkan jika semua 37 lembaga di Bandung terlibat, dampaknya akan sangat besar,” tambahnya.