KoranMandala.com –Sejumlah pelajar di Dusun Tirtasari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, terpaksa berjalan kaki tanpa alas kaki menerobos banjir rob demi bisa sampai ke sekolah. Akses jalan satu-satunya yang menghubungkan permukiman mereka dengan sekolah kerap tergenang air laut pasang, terutama saat cuaca buruk.
Perjuangan para siswa Sekolah Satu Atap SMPN 1 Cibuaya itu viral di media sosial setelah terekam dalam video yang menunjukkan mereka menenteng sepatu sambil melangkah di tengah genangan air rob.
Menurut warga setempat, Ditta Kurnia, peristiwa ini terjadi di Dusun Tanjungsari, Desa Sedari. Ia menyebutkan bahwa setiap hari sedikitnya sembilan siswa harus melintasi genangan untuk bersekolah.
Persib Resmi Gandeng Kelme, Mulai Era Baru Bersama Brand Apparel Asal Spanyol
“Kalau cuacanya cerah, jalan masih bisa dilalui pakai motor. Tapi kalau hujan atau pasang besar, mereka terpaksa jalan kaki melewati genangan. Jalan ini satu-satunya akses,” ujar Ditta, Selasa (29/7/2025).
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Karawang, Ferry Muharam, membenarkan bahwa banjir rob di wilayah tersebut bukan kejadian baru. Fenomena ini telah lama berdampak pada ratusan warga di wilayah pesisir utara Karawang.
“Banjir rob terjadi pada 27 Juli. Kami sudah siapkan perahu di lokasi sebagai alat transportasi warga. Ada sekitar 326 jiwa yang terisolir akibat banjir rob dan abrasi laut,” jelas Ferry.
Ia menambahkan, pihaknya juga sempat membangun jembatan darurat, namun fasilitas tersebut rusak akibat ombak besar saat air laut pasang.
“Kami akan terus berupaya membantu warga, termasuk memantau wilayah-wilayah rawan banjir rob,” tambahnya.
Kondisi ini memunculkan keprihatinan atas akses pendidikan di wilayah pesisir. Minimnya infrastruktur penunjang dan tidak adanya jalur alternatif membuat anak-anak usia sekolah terpapar risiko setiap hari. Dalam jangka panjang, hal ini bukan hanya soal keselamatan, tapi juga menyangkut hak dasar anak atas pendidikan yang layak dan aman.