KORANMANDALA.COM – Menghadapi pelaksanaan qurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah, sebanyak 50 pengurus Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) dari beberapa daerah di Kabupaten Garut, mendapatkan bimbingan teknis (BIMTEK), mengenai tata cara menyembelih hewan qurban yang halal dan higienis.
“Kami selaku pengurus Majelis Ulama Indonesia di Garut, sangat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan qurban tersebut. Sehingga perlu adanya bimbingan teknis ini,” kata ketua MUI Garut, KH. Sirojul Munir kepada wartawan,Selasa 13 Juni 2023.
Pelaksanaan Bimtek ini, diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Garut yang bekerja sama dengan MUI serta Juru Sembelih Halal (JULEHA).
Menurut KH. Sirojul Munir, tidak hanya sebatas higienis dan halal, tetapi harus halalan toyyiban baroqah.
Begitu pula bagi para peserta yang mengikuti latihan dan bimbingan teknis ini, akan diberikan piagam yang ditandatangani oleh Dinas Peternakan Kabupaten Garut dan MUI sebagai ciri yang bersangkutan memang sudah benar -benar sebagai petugas penyembelih sesuai dengan ketentuan halal.
” Program ini akan terus berkelanjutan, karena sangat banyak peminatnya, terutama dikalangan para pengurus DKM yang selalu menjadi penyembelih,” tutur KH. Sirojul Munir di tempat pemotongan hewan Ciawitali, Garut.
Selain para peserta selain diberikan bimbingan secara teori, tetapi juga praktek dilapangan sekaligus melakukan penyembelihan sapi.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah JULEHA, Dodiet Alidy, mengatakan selain mendatangkan sapi yang memiliki karakter lebih lembut, juga harus disiapkan selanjutnya yaitu keilmuan dan pemahamanan tentang karakter sapi.
Menurut Dodiet, sapi asal Garut, memiliki sipat sedikit lebih jinak dibandingkan dengan sapi Bali yang dikenal dengan istilah sapi sirkus lantaran sering melakukan tindakan, seperti kabur dan menendang saat akan dilakukan penyembelihan.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, sebelumnya sempat mewanti-wanti mengenai adaya serangan penyakit terhadap hewan qurban terutama sapi dan kerbau yaitu penyakit kuku dan mulut.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengintruksikan kepada Dinas Peternakan dan Kelautan untuk memeriksa seluruh sapi yang ada di seluruh peternak di Garut, sekaligus memberikan vaksin.
Begitu pula dengan sapi untuk qurban yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, menurut Bupati agar selalu diperiksa disaat akan masuk ke wilayah Garut.
Karena kebutuhan sapi qurban di Kabupaten Garut hingga kini masih mendatangkan dari luar daerah.
Pada musim qurban tahun kemarin saja, kebutuhan hewan qurban (sapi) mencapai 3000 ekor dan seluruhnya terpenuhi. Begitu pula untuk tahun ini, yang diperkirakan naik sekitar 10 persen. (*)