KORANMANDALA.COM – Samsung sedang mengembangkan smartwatch terbaru yang dijadwalkan dirilis pada pertengahan tahun ini.

Perangkat ini akan menjadi bagian dari Galaxy Watch 7 dan akan menggunakan sistem operasi Wear OS 5 yang berbasis Android 14.

Spekulasi dan desas-desus mengenai seri Samsung Galaxy Watch 7 semakin berkembang.

Diperkirakan bahwa seri ini akan memiliki tiga model, menandai perubahan strategi dari dua model sebelumnya.

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan menyebutkan adanya fitur pelacakan kesehatan penting yang akan diimplementasikan pada perangkat wearable yang akan diluncurkan.

Senior Vice President (SVP) perusahaan, Hon Pak, melakukan pertemuan dengan anggota dewan penasihat Samsung Health untuk membahas pembahasan yang signifikan mengenai pemantauan kadar dan integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam perangkat wearable.

Berita terbaru mengindikasikan bahwa Samsung Galaxy Watch 7 kemungkinan akan dilengkapi dengan pemantau gula darah.

Diskusi-diskusi terkait, menunjukkan harapan bahwa Samsung akan menyertakan monitor gula darah, atau yang dikenal juga sebagai glukosa darah, dalam seri Galaxy Watch 7 yang akan datang.

Sejumlah perusahaan, termasuk Apple, juga dilaporkan tengah mengembangkan fitur pelacakan kesehatan serupa di perangkat mereka.

Integrasi monitor gula darah diharapkan dapat memberikan manfaat bagi individu baik yang menderita diabetes maupun yang tidak, yang ingin mengadopsi gaya hidup sehat.

Pada awal bulan Januari tahun ini, Hon Pak telah mengisyaratkan kemungkinan inklusi pemantauan gula darah pada perangkat wearable di masa depan. Ini disebabkan oleh kemampuan perangkat tersebut untuk mengukur parameter secara kontinyu dan tanpa invasif, tanpa memerlukan tusukan kulit atau pengambilan sampel darah, yang dapat menjadi lebih nyaman bagi pasien.

Oleh karena itu, pengenalan pemantauan gula darah di perangkat wearable diharapkan menjadi kemajuan yang signifikan.

Meskipun siaran dari Samsung tidak secara langsung menyebutkan Galaxy Watch 7, kemungkinan besar monitor gula darah akan disertakan dalam penawaran produk mendatang.

Namun, masih perlu dilihat apakah perusahaan Korea Selatan tersebut akan menerapkannya di semua model perangkat.

Mungkin perusahaan akan memilih untuk mengklasifikasikan jam tangan pintar sebagai perangkat elektronik daripada perangkat medis, mungkin karena pertimbangan regulasi.- ***

Sumber:

Editor: Eka Purwanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version