KoranMandala.com – OpenAI resmi memperkenalkan produk terbarunya, ChatGPT Agent, yang diklaim sebagai lompatan besar dalam kemampuan kecerdasan buatan.
CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut Agent sebagai sistem AI yang mampu menyelesaikan tugas kompleks secara mandiri menggunakan komputernya sendiri.
“Agent menggabungkan semangat Deep Research dan Operator, tapi lebih kuat dari itu,” tulis Altman di platform X , 18/7/2025. Ia menjelaskan bahwa Agent dapat berpikir panjang, menggunakan alat bantu, mengambil tindakan, lalu berpikir lagi—sebuah proses berulang yang menyerupai cara kerja manusia.
Foto Palsu AI Semakin Canggih, Begini Cara Mengenalinya Secara Visual
Dalam demo peluncuran, Agent menunjukkan kemampuannya mengatur persiapan pernikahan teman: mulai dari membeli pakaian, memesan perjalanan, hingga memilih hadiah. Di sisi profesional, Agent juga mampu menganalisis data dan membuat presentasi kerja.
Namun, Altman mengingatkan bahwa teknologi ini masih eksperimental dan memiliki risiko signifikan.
OpenAI telah membangun berbagai sistem pengamanan, mulai dari pelatihan ketat hingga kontrol pengguna. Altman menyarankan agar pengguna memberikan akses minimum kepada Agent untuk mengurangi risiko privasi.
Peluncuran ChatGPT Agent menandai era baru AI yang lebih otonom, namun tetap membutuhkan kehati-hatian dalam penggunaannya. Teknologi, masyarakat, dan strategi mitigasi risiko kini harus berevolusi bersama.
Chat-GPT 5 Masih Ditemukan Kesalahan Mendasar.
OpenAI resmi meluncurkan GPT-5 pada 7 Agustus 2025 lalu dan memicu antusiasme besar di kalangan penggiat teknologi.
Namun, harapan akan lompatan menuju superintelligence tampaknya harus ditunda.
Meski GPT-5 menunjukkan peningkatan dalam tugas teknis seperti pemrograman dan riset, banyak pengguna melaporkan bahwa sistem ini masih melakukan kesalahan mendasar.
CEO OpenAI, Sam Altman, membela GPT-5 dengan menyebut bahwa permintaan dari bisnis meningkat dua kali lipat dalam 48 jam setelah peluncuran. “Ini adalah model yang menurut para ilmuwan mampu melakukan riset setara dengan yang terbaik di bidangnya,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pengguna yang hanya memakai chatbot untuk obrolan santai mungkin tidak akan merasakan peningkatan kemampuan GPT-5 secara signifikan. ***






