KoranMandala.com – Google memutuskan untuk mengembalikan setidaknya satu sesi wawancara langsung bagi kandidat posisi teknik dan pemrograman, setelah meningkatnya kasus kecurangan dengan bantuan AI dalam proses rekrutmen daring.
“Kami memastikan akan memperkenalkan setidaknya satu putaran wawancara tatap muka, untuk memastikan fundamental para kandidat benar‑benar kuat,” ujar CEO Google Sundar Pichai dalam wawancaranya di Lex Fridman Podcast.
Data internal menunjukkan sebagian pewawancara memperkirakan lebih dari 50% kandidat pada wawancara teknis virtual menggunakan alat AI diam‑diam untuk menyelesaikan soal pemrograman.
Akibatnya, sejumlah pegawai meminta manajemen menghapus wawancara jarak jauh sepenuhnya demi menjaga integritas proses rekrutmen.
Brian Ong, Wakil Presiden Rekrutmen Google, mengakui dilema tersebut. Wawancara virtual memang dua minggu lebih cepat dijadwalkan, namun kini makin sulit dipercaya di era AI yang kian meresap.
Google bukan satu‑satunya yang memperketat seleksi. Anthropic, perusahaan start-up AI, juga melarang penggunaan AI selama proses lamaran dan menuntut keterampilan komunikasi tanpa bantuan AI.
Amazon meminta kandidat menyatakan tidak akan memakai alat AI yang tidak diizinkan.
Cisco, McKinsey, dan Deloitte telah mengembalikan sebagian sesi wawancara tatap muka langsung.
Langkah ini menandai pergeseran besar dari tren rekrutmen daring massal pada masa pandemi 2020–2022 yang lalu, dan menempatkan kembali integritas di atas kenyamanan penggunaan komunikasi internet jarak jauh. ***
