Akhirnya, dalam dua gim berturut-turut, Jonatan menutup pertandingan, tanpa harus melewati gim ketiga. Kemenangan ini sangat berarti karena menyangkut reputasi dan momentum jelang turnamen besar lain.
Kenapa Momota Dikeruk?
Tim Dalam Kondisi Bagus, Bojan Hodak Harapkan Hasil Terbaik Kontra Biak
-
Kebugaran & stamina
Jonatan menunjukkan kondisi fisik prima sepanjang pertandingan. Intensitas rally tinggi tetap mampu dia ikuti hingga akhir gim kedua. -
Teknik tinggi dan variasi pukulan
Momota tidak cukup fleksibel menghadapi variasi pukulan Jonatan. Kombinasi net play, smash dan penyudutan terus memaksa lawan bergerak. -
Mental unggul
Saat berjumpa rival yang pernah berjaya, Jonatan tampil tanpa ragu. Ia kelola tekanan publik dan sorak penonton tanpa kehilangan fokus. -
Momota masih mencari bentuk
Meski punya nama besar, kemampuan Momota tampak belum maksimal di turnamen ini. Ia tampak kesulitan menghadapi tempo cepat dan agresi lawan.
Transisi antara tiap poin juga Jonatan kelola dengan baik. Ia tak memberi waktu Momota untuk bangkit setelah poin lawan. Sebaliknya, momentum tetap di tangannya.
Implikasi & Duel Sesama Juara Asian Games
Kemenangan itu bukan sekadar tiket ke babak berikut. Jonatan kini punya peluang untuk bertemu sesama juara Asian Games.
Kemungkinan duel melawan atlet unggulan lain yang juga pernah naik podium multievent Asia.
Dalam konteks turnamen BWF 2025, Denmark Open berada pada level Super 750 dengan hadiah total US$ 950.000.
Prestasi Jonatan ini akan menambah nilai ranking dan moral jelang kejuaraan-kejuaraan besar berikutnya.
Bagi Indonesia, Jonatan jadi wakil tunggal putra yang tampil konsisten. Ia memikul harapan publik untuk mempertahankan tradisi kuat dari sektor tunggal putra Indonesia.*






