Puncaknya, menit 75, Zidane Iqbal sukses melesakkan gol bagi Irak lewat tendangan yang tak terbendung oleh kiper Indonesia. Skor 0-1 bertahan hingga akhir pertandingan, memaksa Garuda pulang tanpa poin.
Evaluasi Performa Indonesia
Serangan Kurang Terorganisir
Meskipun Indonesia mencoba menguasai bola dan menekan lini pertahanan Irak, transisi dari pertahanan ke serangan berjalan terlalu lambat. Penyerang lebih sering terisolasi, dan kombinasi antar lini belum menyatu.
Ketika Peluang Terbuang
Beberapa peluang matang muncul lewat umpan silang dan tembakan jarak jauh, terutama dari Thom Haye dan Eliano Reijnders.
Namun tembakan kurang tepat sasaran atau tertahan bek lawan. Jika saja satu peluang menjadi gol, momentum bisa berbeda.
Kecolongan di Tengah
Gol Irak lahir dari moment tak terduga. Zidane Iqbal memanfaatkan ruang di lini tengah dan mengejutkan pertahanan Indonesia. Hal ini menunjukkan kelemahan markas zona tengah yang harus diperbaiki.
Implikasi dan Langkah Berikutnya
Dengan kekalahan ini, Indonesia duduk di dasar klasemen Grup B tanpa poin. Irak serta Arab Saudi kini berbagi puncak klasemen dengan 3 poin.
Mengingat peluang ke putaran final sudah tertutup, fokus selanjutnya harus ke pembangunan tim jangka panjang.
Pelatih perlu mengevaluasi komposisi pemain muda, taktik menyerang, serta keseimbangan antara lini tengah dan pertahanan.
Indonesia perlu belajar dari penguasaan bola tanpa hasil konkret. Ke depan, impresi teknis tidak cukup. Efisiensi mencetak gol dan konsistensi pertahanan menjadi kunci.*
