Sebagai contoh, ketika AFC menunjuk wasit dari Kuwait untuk memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, publik melihat ada ketidakadilan terhadap Timnas Indonesia.
Budi optimis bahwa sebagai Menpora dan Ketum PSSI, Erick akan tampil sebagai simbol negara bukan hanya sebagai pemimpin federasi olahraga.
“Kalau Erick Thohir menjabat Menpora, saya yakin AFC akan melihatnya bukan sekadar sebagai Ketua PSSI, melainkan simbol negara yang ada kaitannya dengan hubungan diplomasi antarbangsa,” lanjutnya.
Bobotoh, Ini Titik Penukaran Tiket Laga ACL Two Persib Bandung Kontra Lion City Sailors
Budi pun menyebut bahwa penunjukan Erick menjadi angin segar bagi olahraga nasional.
Sebab, dengan latar pengalaman di berbagai organisasi olahraga mulai dari basket, Komite Olimpiade, hingga keanggotaan di IOC, Erick dianggap mampu mengatasi kegagalan sistem yang selama ini membebani prestasi olahraga Indonesia.
Potensi Kritik dan Tantangan
Meski demikian, tidak sedikit pihak skeptis terhadap dampak rangkap jabatan terhadap tata kelola olahraga.
Kritik muncul terkait potensi konflik kepentingan, kurangnya pemisahan wewenang, serta kemungkinan bahwa posisi Menpora membawa dinamika politik yang berbeda dengan kepentingan organisasi olahraga yang seharusnya netral.
Namun menurut Budi Setiawan, hingga kini tidak ada regulasi yang mengharuskan pemisahan jabatan tersebut.*