KoranMandala.com – Timnas Indonesia U-23 gagal memetik poin penuh pada laga pembuka Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Menguasai permainan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (3/9), Garuda Muda mentok 0–0 versus Laos. Hasil ini membuat Indonesia sementara duduk di posisi dua Grup J, di bawah Korea Selatan yang sebelumnya membantai Makau 5–0.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memilih menatap ke depan. Melalui unggahan di akun Instagram resminya yang dikutip Kamis (4/9), Erick menegaskan optimismenya karena Indonesia masih punya dua partai sisa: melawan Makau pada Sabtu (6/9) dan Korea Selatan pada Selasa (9/9).
Timnas Indonesia U-23 Ditahan Imbang Laos, Penyelesaian Akhir Jadi PR Serius
“Masih ada dua pertandingan… Timnas U-23 harus bangkit dan memberikan yang terbaik di sisa laga agar bisa tampil di putaran final Piala Asia U-23 2026,” ujar Erick.
Laos datang dengan blok rendah dan disiplin; Indonesia menguasai bola, tetapi tempo pengalihan (switch of play) lambat dan variasi serangan minim.
Banyak serangan berakhir pada umpan silang yang mudah dibaca, sementara kombinasi di half-space jarang menghasilkan akses ke zona 14.
Keputusan di sepertiga akhir kapan mengoper, menembak, atau menarik bek terlihat ragu-ragu. Itu menjelaskan “banyak peluang, tapi tak ada gol”.
Kecepatan sirkulasi dan rotasi posisi: percepat peralihan sayap tengah untuk memaksa bek Laos/Makau berpindah blok, membuka celah antar lini.
Overload lalu isolasi: padatkan satu sisi (overload) untuk menarik lawan, lalu lepaskan 1v1 di sisi jauh—butuh timing dan akurasi umpan diagonal.
