KoranMandala.com – Alasan larangan suporter away di Super League 2025/2026 tetap berlaku
PSSI dan operator liga I-League menetapkan larangan suporter tandang (away) pada musim 2025/2026. Keputusan ini muncul setelah tragedi Kanjuruhan pada 2022/2023.
Pihak berwenang, termasuk FIFA, meminta kebijakan ini berlaku minimal selama tiga musim beruntun, yaitu 2022/23, 2023/24, 2024/25, dan kini berlanjut pada 2025/2026.
Dihargai 200 Triliun Lebih, Manchester United Mundur dari Perburuan “Next Caicedo”
Direktur Utama I-League, Ferry Paulus, sebelumnya sempat mendapatkan lampu hijau untuk mencabut larangan.
Namun, kemeriahan suporter nakal seperti flare dalam laga terakhir di Bandung membuat rencana itu batal. Alhasil, kebijakan ini tetap diberlakukan demi menjaga keamanan.
Risiko Kalau Suporter Away Tetap Diperbolehkan
-
-
Potensi kerusuhan meningkat – Laga tandang kerap menjadi titik benturan antar suporter rival. Bila dibiarkan, risiko bentrok juga meningkat.
-
Tekanan ke klub – Klub dan operator harus bertanggung jawab jika insiden suporter terus terjadi. Karena itu, mereka memilih kebijakan aman daripada menghadapi risiko keamanan.
- Kewajiban kepada FIFA dan Polri – Indonesia punya komitmen terkait transformasi sepak bola pasca-Kanjuruhan bersama kepolisian dan FIFA. Larangan ini jadi bentuk kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut.
-






