KoranMandala.com – The Reds membangun skuad baru yang penuh bintang pada bursa transfer musim panas ini. Florian Wirtz, Hugo Ekitiké, Milos Kerkez, dan Jérémie Frimpong sudah resmi bergabung.
Jika Alexander Isak juga datang, total belanja Liverpool akan mendekati £400 juta — angka tertinggi kedua dalam sejarah bursa transfer tunggal, hanya kalah dari Chelsea musim panas 2023.
Pelatih Arne Slot kini punya opsi lini depan yang luar biasa. Dari laga pramusim, Liverpool tampak beralih dari formasi hybrid 4-3-3 peninggalan Jürgen Klopp menjadi 4-2-3-1. Mohamed Salah, Wirtz, dan Cody Gakpo akan mengisi lini belakang striker — saat ini Ekitiké, atau Isak jika transfer terwujud. Perubahan ini menggeser total struktur serangan era Klopp.
Persib Bandung vs Semen Padang : Maung Bandung Petik Point Penuh di GBLA
Potensi besar ini membuat Liverpool tak hanya bersaing dengan Manchester City dan Arsenal, tetapi juga Chelsea yang tampil impresif di final Piala Dunia Klub. Namun sejarah menunjukkan, keberhasilan sering datang dari keseimbangan antara kesinambungan dan pembaruan.
Dengan lima pemain baru sekaligus, proses integrasi bisa jadi rumit berbeda dengan musim lalu saat minim transfer justru membantu start apik (11 kemenangan dari 13 laga liga awal).
Masalah di Lini Belakang
Penjualan Jarell Quansah serta kondisi rentan cedera Joe Gomez dan Ibrahima Konaté, ditambah usia Virgil van Dijk (34), menimbulkan kekhawatiran. Dalam pramusim, Wataru Endo, Andy Robertson, bahkan Ryan Gravenberch sempat dimainkan sebagai bek tengah.
Lini depan yang lebih ofensif juga memberi beban lebih besar pada duet gelandang Gravenberch–Alexis Mac Allister. Peran Salah kemungkinan berubah, mengingat Ekitiké dan Isak adalah striker murni, berbeda dari Roberto Firmino atau Diogo Jota yang kerap turun membantu membangun serangan. Kehadiran Frimpong yang gemar overlap dari kanan juga berbeda dengan peran Trent Alexander-Arnold beberapa musim terakhir.
Kini Liverpool berada di persimpangan: lima pemain baru memberi alasan untuk bermimpi besar, tapi juga membuka risiko adaptasi yang memakan waktu dan mengganggu keseimbangan tim. (lulu/MG)
