Kini, Enrique membela PSG. Ia sempat memenangkan Liga Champions 2024–25, ia membawa konsistensi ke level global.
Juara turnamen Eropa dan El Clasico telak jadi bekal mental sebelum menghadapi tantangan baru Real Madrid di Piala Dunia Klub.
Keberhasilan masa lalu memberikan sinyal kuat. Namun, Enrique tidak boleh cepat puas. Real Madrid asuhan Xabi Alonso kian solid.
Mereka tak terkalahkan dalam beberapa laga terakhir, juga memetik kemenangan melawan Bayern dan Dortmund di turnamen ini.
Apa Makna Beban Rekor Ini untuk PSG di New Jersey?
Real Madrid dan PSG akan kembali bertemu, namun di panggung berbeda. Piala Dunia Antarklub menuntut konsistensi, mental baja, dan taktik jitu dalam satu laga.
Dengan rekor 4-0 melawan Madrid di masa lalu, Enrique bisa menarik inspirasi. Rekor itu mencerminkan kemampuan “menghancurkan” mental lawan.
Sekaligus menjadi materi persiapan mental untuk timnya. Di sisi lain, Real Madrid punya motivasi tinggi untuk membalas masa lalu. Mereka tetap percaya diri, terbukti dari performa di liga dan turnamen Eropa.
Dengan kata lain, pertemuan ini bukan sekadar laga semifinal. Ini pertarungan taktik antara dua pelatih yang tahu betul sisi lemah dan kuat satu sama lain.
Luis Enrique membawa catatan manis 4-0 saat menghadapi Real Madrid bersama Barcelona. Sekarang, ia akan mencoba ulang kemenangan itu bersama PSG.
Jika ia berhasil, maka rekor ini akan mencetak satu babak baru dalam karier taktisnya.
Namun, Madrid datang bukan sebagai sasaran empuk, dan keduanya bakal bertarung di panggung Piala Dunia Antarklub yang bergengsi.*






