Saat Anfield berkabung setengah tiang, chant “Better than Figo” berkumandang untuk terakhir kali. Kemudian, suasana berubah hening, berubah dari perayaan menjadi penghormatan penuh haru.
Warisan Jota di Mata Klub dan Fans
- Gol ikonik: Jota mencetak hattrick di Liga Champions dan gol penting melawan Everton pada 2 April 2025
Ini Ungkapan Pertama Patricio Matricardi Setelah Bergabung Persib Bandung
- Statistik impresif: 65 gol dari 182 pertandingan, dan jadi pencetak gol terbanyak kedua Liverpool musim 2021–22
- Pengakuan resmi: Federasi Portugal menyebutnya “manusia luar biasa dengan keceriaan yang menular”
- Reaksi rekan satu tim: Virgil van Dijk merasa “hancur” dan janji akan menjaga keluarga Jota
Lagu yang Takkan Pernah Padam
Lagu “Better than Figo” menjadi simbol cinta, kehilangan, dan identitas suporter.
Entah akan terus dikumandangkan atau hanya dinyanyikan sebagai penghormatan saat tertentu, intinya nama Diogo Jota tetap hidup dalam hati The Kop.
Selain itu, lagu tribute ini lebih dari sekadar chant. Dia jadi saksi perjalanan, kesendirian, serta keabadian dalam budaya suporter Liverpool.
Melodi yang penuh energi kini menyimpan makna mendalam—penghormatan yang tak lekang waktu.*
1 2






