Koran MandalaDari flare hingga spanduk kontroversial, sidang Komdis PSSI kembali mengungkap sederet pelanggaran serius dari klub Liga 1

Komite Disiplin (Komdis) PSSI baru saja menggelar sidang yang menghasilkan sejumlah keputusan tegas terhadap klub-klub Liga 1.

Tidak hanya soal kasus Yuran Fernandes yang menyeret nama PSM Makassar, tetapi juga sanksi lain yang menimpa PSS Sleman dan teguran untuk Persis Solo.

Final Liga Champions 2025: PSG vs Inter Milan, Perebutan Tahta Eropa yang Dinanti

PSM Makassar kembali menjadi sorotan. Setelah hukuman untuk bek asal Tanjung Verde, Yuran Fernandes, Komdis menjatuhkan denda tambahan Rp75 juta kepada klub.

Denda tersebut berkaitan dengan pelanggaran disiplin lainnya yang terjadi di luar kasus individu.

Sementara itu, PSS Sleman tak luput dari hukuman. Suporter PSS melakukan aksi pesta flare dalam pertandingan kandang yang berujung pada denda Rp50 juta.

Aksi tersebut dianggap membahayakan keamanan dan mencoreng citra Liga 1. Komdis berharap kejadian serupa tak kembali terulang.

Selain PSM dan PSS, Persis Solo juga mendapat perhatian dari Komdis. Kali ini, bukan soal tindakan pemain atau flare, melainkan spanduk provokatif yang dibentangkan oleh sekelompok pendukungnya.

Meski tidak berujung pada denda, Persis mendapat teguran keras dan diminta melakukan pembinaan terhadap suporternya.

Langkah tegas Komdis PSSI ini menjadi sinyal kuat bahwa pelanggaran di dalam dan luar lapangan tidak akan ditoleransi.

Setiap klub wajib menjaga etika, baik di lapangan maupun di tribun. Penegakan disiplin ini penting demi menjaga marwah sepak bola Indonesia yang tengah berbenah menuju profesionalisme.*

Leave A Reply

Exit mobile version