Koran Mandala – Sebagai dua pemain andalan Maluku Utara United, Yakob dan Yance Sayuri mengambil langkah tegas dengan mendatangi Polda Maluku Utara pada Selasa (6/5/2025).
Mereka melaporkan serangkaian ujaran kebencian dan rasisme yang mereka terima usai mengalahkan Persib Bandung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Jumat (2/5/2025).
Selain itu, laporan ini juga menyoroti serangan terhadap keluarga mereka. Termasuk anak, istri, dan orang tua yang difitnah melalui enam akun media sosial di Facebook, TikTok, dan Instagram.
Dejan dan Fadia Tampil Gemilang, Singkirkan Wakil Tuan Rumah dalam 28 Menit di Taipei Open 2025
Kuasa hukum Malut United, Lauritzke Mantulameten, memastikan bahwa pihaknya akan mengawal proses hukum hingga pelaku dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan Polri segera menindaklanjuti dan memberikan efek jera. Sekaligus menegaskan bahwa rasisme tidak memiliki tempat dalam dunia sepak bola Indonesia.
Latar Belakang
Yakob dan Yance Sayuri berhasil membawa Malut United meraih kemenangan tipis 1-0 atas Persib Bandung pada pekan lalu.
Namun, setelah laga, keduanya justru menjadi korban serangan rasis yang dilancarkan melalui komentar di media sosial.
Serangan tersebut tidak hanya menyinggung prestasi mereka, tetapi juga menyerang identitas suku dan keluarga. Sehingga kedua pemain merasa terhina dan memutuskan untuk mengambil langkah hukum.