Koran Mandala – Erick Thohir menolak menjabat seumur hidup sebagai Ketua Umum PSSI, menekankan pentingnya demokrasi dan pembatasan masa jabatan sesuai statuta.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan penolakannya terhadap wacana jabatan seumur hidup dalam organisasi sepak bola nasional.
Menurutnya, pembatasan masa jabatan merupakan prinsip penting dalam menjaga demokrasi dan profesionalisme dalam organisasi.
Persib Bandung Incar Luciano Guaycochea: Sepupu Bintang Liverpool Alexis Mac Allister
Erick Thohir: Tegakkan Statuta PSSI dan Aturan FIFA
Erick menegaskan bahwa statuta PSSI saat ini sudah mengatur masa jabatan Ketua Umum maksimal tiga periode.
Hal ini sejalan dengan aturan FIFA yang juga menetapkan batasan serupa. Ia menilai bahwa perubahan terhadap aturan ini tidak diperlukan dan bisa merusak nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun.
Selain itu, ia pun ingin menjaga nama baik Indonesia di mata FIFA dan sepak bola dunia
Menjaga Profesionalisme dan Regenerasi Kepemimpinan
Dalam pandangan Erick, organisasi yang baik harus memberikan ruang bagi regenerasi kepemimpinan.
Kemudian, ia percaya bahwa dengan adanya pembatasan masa jabatan, akan tercipta kesempatan bagi individu lain untuk membawa inovasi dan semangat baru dalam memajukan sepak bola Indonesia.
Erick dengan tegas menolak wacana jabatan seumur hidup di PSSI. Ia menekankan pentingnya menjaga demokrasi, profesionalisme, dan regenerasi dalam organisasi.
Dengan mempertahankan pembatasan masa jabatan sesuai statuta, diharapkan PSSI dapat terus berkembang dan mencapai prestasi yang lebih baik di kancah internasional.*