Close Menu
Koran Mandala
    Minggu, 28 September 2025 3:41
    YouTube Instagram TikTok Facebook
    Koran MandalaKoran Mandala
    • Home
    • Peristiwa
      • Daerah
      • Video
      • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
    • Politik
      • Majalah Digital
    • Ekonomi
      • PLN
      • Bank BJB
    • Hukum
      • Edukasi
    • Hiburan
      • Wisata
    • Sport
      • Otomotif
    • Tekno
    • Opini
    Koran Mandala

    Home»Sport»Wajar Saja Inter Miami Mampu Datangkan Lionel Messi, Kendati Berstatus Juru Kunci Klasemen MLS

    Wajar Saja Inter Miami Mampu Datangkan Lionel Messi, Kendati Berstatus Juru Kunci Klasemen MLS

    Sport Rabu, 6 September 2023 9:13 WIB
    WhatsApp Facebook Twitter Tumblr
    Koran Mandala

    Lionel Messi bergabung dengan tim juru kunci MLS, Inter Miami. Sejeblok apa pun performa tim di MLS, mereka tidak akan tersingkir.

    KORANMANDALA.COM – Lionel Messi resmi bergabung dengan kesebelasan juru kunci Major League Soccer (MLS) musim ini, Inter Miami. Namun keputusannya bergabung dengan Inter Miami mengundang tanda tanya.

    Bagaimana tidak, Messi punya nama besar sebagai pemain terhebat di muka bumi, tetapi justru bergabung dengan Inter Miami yang berstatus tim juru kunci klasemen sementara Konferensi Timur MLS musim ini.

    Tercatat, Inter Miami baru mengoleksi 15 poin setelah tampil sebanyak 16 pertandingan MLS musim ini. Kesebelasan juru kunci yang bakal dibela Messi tersebut baru meraih lima kemenangan dan 11 kekalahan.

    Para penggemar Messi atau pun pecinta sepak bola agaknya tidak perlu khawatir atas keputusan sang pemain bergabung dengan Inter Miami. Toh, sejeblok apa pun performa tim, mereka tidak akan terdegradasi dari MLS.

    Baca juga: Pep Guardiola Akui Dapat Pesan Menyentuh dari Sir Alex Ferguson sebelum Man City Ukir Treble Winner, Begini Isinya

    Sejak berdiri pada 1993 dan mulai berjalan reguler pada 1996, MLS merupakan kompetisi sepak bola tunggal di Amerika Serikat (AS). MLS tidak memiliki kompetisi satu atau dua level di bawahnya, seperti kebanyakan kompetisi di Benua Eropa.

    Hal tersebut lantaran minimnya partisipan yang hanya berjumlah sepuluh tim pada awal MLS bergulir.

    Sepuluh tim yang meramaikan MLS pertama kali, di antaranya Tampa Bay Mutiny, Dallas Burn, Colorado Rapids, New England Revolution, D.C. United, Columbus Crew, Kansas City Wiz, NY/NJ MetroStars, Los Angeles Galaxy, dan San Jose Clash.

    Baca juga: Lionel Messi Diperkirakan Batal Ikut Rombongan Skuad Argentina ke Indonesia, Netizen: Yang Bener Kamu Bang Leo?

    MLS digagas sebagai syarat AS mendapatkan status tuan rumah Piala Dunia 1994. Seperti yang kita tahu, sepak bola bukanlah olahraga populer di AS, sehingga perlu ada dorongan agar masyarakat Negeri Paman Sam mulai melirik permainan si kulit bundar.

    Keputusan Federasi sepak bola Internasional (FIFA) menerima tawaran AS menjadi tuan rumah kompetisi sedunia sempat dipandang mengada-ngada. Dalam penelitian John D. Francis bertajuk Learning Vicariously From Failure: The Case of Major League Soccer and and the Collapse of the North American Soccer League (2010) menuliskan, sepak bola AS masih berumur jagung dan tidaklah layak menggelar turnamen sepak bola dunia.

    Hingga 26 tahun berjalan, MLS masih mempertahankan gagasan satu kompetisi; tanpa menerapkan sistem promosi dan degradasi. Hal tersebut juga memiliki benang merah dengan kepentingan dasar para penanam duit di MLS.

    Baca juga: Lionel Messi Pilih Berlabuh di Inter Miami bukan Barcelona, Alasannya Ternyata Mengagetkan

    Wartawan Washington Post, Steven Goff mengatakan, MLS tidak punya rencana mengubah sistem kompetisi tunggal menjadi promosi dan degradasi dalam waktu dekat.

    “Ada isu dengan para investor MLS. Saya tidak tahu apakah kompetisi level bawah bisa stabil dalam pengimplementasian promosi dan degradasi,” kata Goff kepada Sports Net.

    Sulitnya Terapkan Promosi dan Degradasi

    Pada dasarnya, faktor keberhasilan MLS memang berasal dari dana investor. Merekalah pemilik tim yang menanamkan uang dengan nilai berbeda-beda setiap periodenya. Dimulai dari penanaman uang sebesar 10 juta Dolar AS hingga kini menjadi 200 juta Dolar AS sebagai bayaran untuk menjadi bagian dari MLS.

    Baca juga: Bawa Man City Juara Liga Champions, Pep Guardiola Menangis, Ini Ternyata Alasannya

    Di samping itu, investor MLS juga harus mematuhi tiga aspek lain yang berkaitan dengan struktur organisasi tim, perencanaan stadion, dan memiliki lokasi strategis, untuk menarik minat suporter sepak bola serta sponsor dan hak siar pertandingan di televisi.

    Goal menyatakan, saking tingginya nilai investasi menyulitkan sistem promosi dan degradasi diterapkan. Setiap investor menaruh uang agar timnya bisa eksis di MLS, bukan ingin dihantui dengan risiko turun ke divisi level kedua atau ketiga.

    Para investor punya dalih bahwa, ganjaran degradasi tidak sebanding dengan nilai investasi yang telah ditanamkan di MLS.

    Baca juga: Kalahkan Milan di Final Liga Champions 1-0, Man City Musim Ini Raih Tiga Gelar Bergengsi

    Dalam sebuah wawancara bersama media Tennessean, CEO Nashville SC, Ian Ayre menjelaskan, suatu hal yang menghentikan pemilik tim atau investor berinvestasi adalah ketakutan bermain di kompetisi level kedua. Lagi pula, kata Ayre, promosi dan degradasi akan berdampak buruk terhadap kondisi tim MLS.

    “Tim-tim yang terjun dari liga teratas atau turun ke divisi bawah akan mengalami krisis finansial. Tim akan berusaha untuk kembali promosi dengan mengeluarkan segala kemampuannya, yang malah menemui kegagalan dan kerusakan finansial,” sebut mantan petinggi Liverpool itu.

    “Tim yang dipromosikan harus berinvestasi besar-besaran untuk tetap bertahan, dan jika gagal, mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba menyeimbangkan kembali keuangan mereka,” sambungannya.

    Baca juga: Here We Go! Bukan Barcelona atau Al Hilal, Lionel Messi Justru Gabung Inter Miami

    Terlebih lagi, valuasi tim-tim MLS rata-rata sebesar 550 Juta Dollar pada 2022 seperti dihimpun dari Sportico. Los Angeles FC menempati urutan pertama dengan nilai 900 juta Dollar, sedangkan CF Montreal menempati urutan terakhir dengan nilai 390 juta Dollar.

    Secara nilai valuasi, MLS memang masih kalah dari NFL (13 Miliar Dollar), MLB (10 Miliar Dollar), dan NBA (7,4 Miliar Dollar). Akan tetapi, MLS meraup rata-rata dua kali lipat pendapatan lebih besar daripada ketiga cabang olahraga di atas.

    Bahkan pendapatan MLS berpotensi mengalami kenaikan, menyusul bergabungnya Messi dengan Inter Miami.

    Baca juga: Viral! Bule Kanada Acungkan Pisau Sambil Ngamuk dan Bikin Warga Seminyak Bali Resah, Begini Kronologinya

    Memahami Persaingan MLS

    Di Eropa sendiri, bumbu promosi dan degradasi menjadi magnet tersendiri dan menambah nilai pemberitaan bagi liga itu sendiri. Contohnya kisah Sheffield United yang memiliki keterbatasan skuad mampu promosi ke Premier League 2020/21.

    Tentunya kisah Sheffield menunjukkan bagaimana perjuangan sebuah tim untuk naik ke kompetisi level teratas. Sementara kita tidak akan melihat kisah semacam Sheffield di MLS, karena tidak tidak ada sistem promosi dan degradasi.

    Lalu bagaimana semangat persaingan antar tim di MLS?

    Baca juga: Timnas Palestina Tiba di Indonesia Jelang FIFA Matchday, Disambut Hangat oleh Pendukungnya

    Walau berstatus kompetisi tunggal, MLS menerapkan salary cap atau pembatasan gaji pemain dalam suatu skuad. Di MLS musim ini, batasan gaji setiap kesebelasan adalah 5,2 juta Dolar AS (Rp 77 miliar), tidak termasuk designated atau marquee player, sedangkan gaji maksimal satu pemain adalah 651.250 Dolar AS (Rp 9,7 miliar).

    Ihwal pembatasan gaji pemain mempunyai dua keutamaan; pertama, pembatasan gaji dapat mengkampanyekan kesetaraan di antara tim-tim MLS; kedua, aliran uang dipastikan dapat terkendali dengan sistem macam ini.

    Artinya, pembatasan gaji bisa mengantisipasi segelintir tim membeli pemain-pemain bintang untuk kemudian mendominasi raihan gelar.

    Baca juga: Tajir Melintir! inilah 2 Sumber Kekayaan Nikahi Michael Wahr Suami Adinia Wirasti AADC Aktor Papan Atas dan Penulis Skenario Asal Australia

    Selama bergulir hampir 26 tahun, tercatat ada 15 tim berbeda yang telah meraih gelar juara MLS. Sementara jumlah tim berbeda yang menjuarai Premier League, LaLiga, Bundesliga, Serie A, Ligue 1, Eredivisie, bahkan Portugal masih bisa dihitung dengan jari.

    Namun pembatasan gaji pemain MLS cukup menghalangi persaingannya dengan tim Liga MX (Meksiko) di Liga Champions CONCACAF.

    Pernah Dibawa ke Pengadilan

    Pada 2017, pemilik Miami FC dan perusahaan media MP & Silva, Riccardo Silva memberikan penawaran 4 miliar Dollar untuk memiliki seluruh hak siar MLS. Dengan catatan, Silva meminta syarat: MLS harus mengadopsi sistem promosi dan degradasi dengan NASL dan USL Pro berada di bawahnya.

    Komisaris MLS, Don Gaber lansung menolak tawaran Silva.

    Baca juga: Nikahi Adinia Wirasti AADC! Michael Wahr Ternyata Aktor Papan Atas dan Penulis Skenario Asal Australia, Berikut Karya-Karyanya

    “Hanya karena promosi dan degradasi diterapkan di liga lain, bukan berarti ini akan cocok dengan Major League Soccer,” seru Gaber kepada Kansas City Star.

    Silva ingin mengubah sistem MLS yang terkenal sebagai kompetisi eksklusif di AS. Apalagi tim milik Silva, Miami, tak bisa beranjak dari USL ke MLS. Selain soal kesuburan finansial, tim-tim MLS juga diberi akses untuk ikut kompetisi besutan CONCACAF atau FIFA.

    “Pendapatan komersial yang lebih besar akan mengalir tidak hanya ke pemilik klub MLS dan MLS, tetapi juga ke semua tingkatan piramida sepak bola AS,” tulis Silva kepada Sports Business Journal.

    Baca juga: Lionel Messi Diperkirakan Batal Ikut Rombongan Skuad Argentina ke Indonesia, Netizen: Yang Bener Kamu Bang Leo?

    Selama Silva mengajukan permintaan ke CAS, ESPN melakukan jajak pendapat terhadap 128 pemain dari 24 tim MLS pada 2019. Pemain diminta menjawab pertanyaan setuju atau tidak dengan penerapan promosi dan degradasi di MLS.

    Sebanyak 64% pemain setuju, 6% pemain menjawab tidak tahu, sedangkan 30% pemain tidak setuju dengan penerapan sistem promosi dan degradasi di MLS.

    Kata salah satu pemain yang namanya dirahasiakan, setiap tim yang terjun ke divisi bawah, tidak akan mendapatkan dukungan penuh dari suporternya.

    Baca juga: Kaesang Pangarep Bakal Nyalon Walikota Depok, PSI Jawa Barat Kawal Putra Bungsu Presiden Jokowi

    “Komunitas pendukung belum kuat dan tim akan kehilangan banyak uang,” ungkapnya kepada ESPN.

    Meski lebih banyak pemain setuju, Silva dan tim Kingston Stockade yang membawa masalah ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), diputuskan kalah dalam persidangan  pada 2020.

    CAS menggunakan Pasal 9 FIFA, yang berbunyi:

    “Hak klub untuk mengambil bagian dalam kejuaraan liga domestik akan bergantung pada prestasi olahraga. Sebuah klub harus memenuhi syarat untuk kejuaraan liga domestik dengan tetap berada di divisi tertentu atau dengan menjadi dipromosikan atau diturunkan ke yang lain di akhir musim.”

    Menurut CAS, FIFA tidak pernah bermaksud menerapkan sistem promosi dan degradasi di AS. FIFA mungkin tidak menyukai liga tertutup, tetapi MLS dapat diizinkan walau pun kejuaraan profesional domestik tidak pernah memiliki promosi dan degradasi antar divisi.

    Di satu sisi, Federasi sepak bola AS (USSF), sebagai badan sepak bola tertinggi di AS, mendapat tekanan karena tidak mampu mendorong MLS mengubah sistem. USSF seolah menjadi pihak yang tunduk terhadap MLS.(*)

    Listen to this article

    Tim Mandala
    • Facebook
    • X (Twitter)
    • Instagram

    Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

    BERITA LAINNYA

    Persita vs Persib : Maung Bandung Tersandung Di Bali, Skor Akhir 2-1

    Pemain Persib Bandung Thom Haye

    Susunan Pemain Persita Tangerang vs Persib Bandung, Adam Przybek Debut

    Persib Bandung larang Bobotoh untuk hadir ke Stadiun Kanjuruhan , Malang

    Prediksi Susunan Pemain Persib vs Persita: Maung Bandung Tanpa Frans Putros di Bali

    Venue Berpindah Dari Tangerang, Thom Haye Tak Terpengaruh

    Venue Berpindah Dari Tangerang, Thom Haye Tak Terpengaruh

    Bojan Hodak Pastikan Lakukan Rotasi Pemain Kontra Persita Tangerang Esok

    Bojan Hodak Pastikan Lakukan Rotasi Pemain Kontra Persita Tangerang Esok

    Jairo Riedewald hapus bendera Merah-Putih di bio Instagram-nya

    Jairo Riedewald Hilangkan Bendera Merah-Putih di Instagram, Apakah Prospek Naturalisasi ke Timnas Indonesia Kandas?

    BERITA TERKINI

    Ilustrasi Penemuan Mayat di Cibaduyut

    Update Penemuan Jenazah Pria di Cibaduyut, Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian

    Alumni SMPN 1 Garut Gelar Milad Perdana, Ratusan Alumni Hadir

    Alumni SMPN 1 Garut Gelar Milad Perdana, Ratusan Alumni Hadir

    Bandung Kota Termacet di Indonesia Versi TomTom, Wali Kota Ajak Kolaborasi

    Liputan Khusus: Kemacetan Bandung, Derita Supir hingga Ketidakjelasan “Angkot Pintar”

    Keracunan MBG di Bandung Barat, Wali Murid Trauma dan Desak Evaluasi Program

    Status KLB Dicabut, Korban Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Mulai Pulih

    Persib Bandung larang Bobotoh untuk hadir ke Stadiun Kanjuruhan , Malang

    Prediksi Susunan Pemain Persib vs Persita: Maung Bandung Tanpa Frans Putros di Bali

    DAERAH

    Fraksi PKB saat rapat dengan pemkab Purwakarta soal UU Pondok Pesantren.

    Fraksi PKB DPRD Purwakarta Ingatkan Pemkab Jalankan Amanat UU Pesantren

    Ayah Tiri di Kuningan Perkosa Anak hingga Hamil, Terancam 20 Tahun Penjara

    Ayah Tiri di Kuningan Perkosa Anak hingga Hamil, Terancam 20 Tahun Penjara

    Pemkab Karawang Luncurkan BOPF Rp15 Miliar untuk DTA, Komitmen Perkuat Pendidikan Keagamaan

    Pemkab Karawang Luncurkan BOPF Rp15 Miliar untuk DTA, Komitmen Perkuat Pendidikan Keagamaan

    Petugas kepolisian memeriksa K (47), warga Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, pelaku pencurian dengan kekerasan.

    Matikan Listrik Rumah, Pelaku Gasak Puluhan Gram Emas

    BANDUNG

    Ilustrasi Penemuan Mayat Bayi

    Geger! Warga Cibaduyut Temukan Jenazah Pria Membiru di Aliran Sungai

    Lipsus : Pemkot Bandung Gagal Kendalikan Kemacetan, Jalan Tak Lagi Mampu Tampung Ledakan Kendaraan

    Lipsus : Pemkot Bandung Gagal Kendalikan Kemacetan, Jalan Tak Lagi Mampu Tampung Ledakan Kendaraan

    Menjadi Tim Terbanyak Sumbang Pemain, Persib Kirim 4 Pemain ke Timnas Indonesia

    Menjadi Tim Terbanyak Sumbang Pemain, Persib Kirim 4 Punggawa ke Timnas Indonesia

    Eksklusif Dada Rosada saat Hari Jadi Kota Bandung ke 215

    EKSKLUSIF Ucapan Selamat Hari Jadi Kota Bandung ke 215 dari H. Dada Rosada Mantan Walikota Bandung

    TERPOPULER

    Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, 27 September 2025: Booyah Pass, Skin Diamond Tanpa Top-Up!

    Update Penemuan Jenazah Pria di Cibaduyut, Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian

    Persita vs Persib : Maung Bandung Tersandung Di Bali, Skor Akhir 2-1

    Status KLB Dicabut, Korban Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Mulai Pulih

    Fraksi PKB DPRD Purwakarta Ingatkan Pemkab Jalankan Amanat UU Pesantren


    PT MANDALA DIGITAL MEDIA
    Jl. Waluh No 12, Malabar.
    Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
    Jawa Barat 40262

    Facebook Instagram YouTube TikTok
    KATEGORI
    Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
    LINKS
    Tim Redaksi
    Pedoman Media Cyber
    Kebijakan Privasi
    © 2025 KoranMandala.com

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.